Rokok Bagi Orang Indonesia Memberikan Lapangan Kerja

Rusli Tan
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Rokok sementara bagi orang Indonesia yang masih bisa memberikan lapangan kerja yang besar. Ada 70 sampai 80 ribu orang menggantungkan hidupnya dari industry rokok, jadi harus berpikiran arif dan bijaksana.

Hal ini dikatakan Dr. Rusli Tan SH, MM seorang pengamat sosial ekonomi kemasyarakatan  kepada EGINDO.co Kamis (16/9/2021) sehubungan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang pedagang memajang kemasan/bungkus rokok di tempat penjualan sesuai dengan salah satu poin Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pembinaan Kawasan Dilarang Merokok.

Menurut Rusli Tan yang juga seorang pelaku usaha kalau mau membatasi orang merokok dengan cara membeli rokok dalam jumlah besar, misalnya pembelian dalam satu slop. “Hari ini rokok masih dijual eceran maka ini satu cara menghindari para remaja, pelajar untuk merokok,” katanya.

Baca Juga :  Menkes Minta Maaf Kepada Seluruh Petugas Corona Di DKIJ

Disamping itu juga ada pengawasan bila anak-anak dibawah umur merokok sehingga lebih tertib bukan melarang pedagang memajang kemasan/bungkus rokok di tempat penjualan rokok. Bukan melarang orang berjualan rokok sebab rokok bukan barang terlarang. “Bagaimana dengan rokok elektronik, juga dipajang bahkan dengan tempat special dan kini anak-anak muda lebih cenderung merokok elektronik,” kata Rusli Tan memberikan gambaran.

Untuk itu Rusli Tan mempertanyakan mengapa memasang reklame rokok atau zat adiktif baik di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor), termasuk memajang kemasan/bungkus rokok atau zat adiktif di tempat penjualan dilarang.

Menurur Rusli Tan, yang juga Ketua LKBI yang merupakan salah satu anggota WALUBI menegaskan bukan industri atau pedagang rokok yang dilarang dan bukan mendukung orang untuk merokok akan tetapi rokok bukan barang terlarang dan industri masih berkontribusi besar dalam perekonomian karena memberikan lapangan kerja dari hulu hingga hilir.

Baca Juga :  Arab Saudi Sediakan Dana Sebesar US$40 Miliar Untuk AI

“Ini harus dipikirkan pemerintahan DKI Jakarta sebagai daerah ibu kota negara tentunya industri rokok menjadi tempat bisnis rokok yang baik dan berkontribusi bagi negara,” kata Rusli Tan menandaskan.@

Fd/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top