Eugene | EGINDO.co – Sha’Carri Richardson menyingkirkan kenangan menyakitkan dari tahun-tahun lalu untuk mendapatkan tiketnya ke Olimpiade Paris pada hari Sabtu dalam nomor lari 100 meter, dengan mengatakan bahwa ia berkembang baik di dalam maupun di luar lintasan untuk mencapai tingkat berikutnya dalam olahraganya.
Richardson memenangkan nomor lari 100 meter tiga tahun lalu di uji coba Olimpiade AS tetapi tidak diizinkan untuk bertanding di Olimpiade Tokyo setelah dinyatakan positif menggunakan ganja, yang memicu perdebatan dan kecaman sengit di antara banyak penggemar setianya di AS.
Richardson tampaknya telah melupakan masalah tersebut pada hari Sabtu di Eugene, Oregon, ketika ia memenangkan uji coba AS dengan catatan waktu 10,71 detik, yang merupakan waktu terbaik di dunia, dan mengirimkan pesan kepada para pesaingnya di seluruh dunia.
“Dalam tiga tahun terakhir, saya telah tumbuh dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri saya sendiri, rasa hormat dan penghargaan yang lebih dalam atas bakat yang saya miliki dalam olahraga ini, dan juga tanggung jawab saya kepada orang-orang yang percaya dan mendukung saya,” katanya kepada wartawan.
“Saya merasa semua komponen tersebut telah membantu saya berkembang.”
Juara dunia lari 100 meter itu mengawali lomba dengan goyah di babak pembukaan dan di semifinal, tetapi tetap tenang hingga final, di mana ia berhasil merebut posisi terdepan di pertengahan lomba.
Ia menjadi emosional setelah melewati garis finis dan berlari ke tribun di Hayward Field untuk memeluk neneknya, dan kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah berusaha keras untuk “tumbuh menjadi wanita muda yang dewasa seperti sekarang ini.”
Richardson mengatakan bahwa ia tidak memiliki target waktu untuk Paris dan sebaliknya akan fokus pada “lomba yang dilaksanakan dengan baik.”
“Saya tidak menetapkan waktu untuk diri saya sendiri, saya hanya tahu bahwa jika saya melaksanakan dan menjalankan lomba yang telah saya latih (dan) persiapkan, maka waktu akan datang dengan sendirinya,” katanya.
Sumber : CNA/SL