Ribuan Pelayat Antre di Basilika Santo Petrus untuk Menghormati Paus Fransiskus

Ribuan pelayat mengantre di Basilika Santo Petrus, Vatican untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus. (Foto: Paulus Tamie)
Ribuan pelayat mengantre di Basilika Santo Petrus, Vatican untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus. (Foto: Paulus Tamie)

Basilika | EGINDO.com – Ribuan pelayat mengantre di Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus. Untuk itu ribuan pelayat dari berbagai negara berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin lalu dalam usia 88 tahun. Dikabarkan Paus Fransiskus mengalami stroke, setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia ganda.

EGINDO.com melaporkan dari Basilika Santo Petrus bahwa Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan dalam peti terbuka di dalam basilika, dimana publik dapat memberikan penghormatan hingga Jumat malam.

Penjaga jenazah meletakkan peti mati berisi tubuh Paus Fransiskus di dalam Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 23 April 2025, dia akan disemayamkan selama tiga hari. Ribuan pelayat dari berbagai negara berkumpul di Basilika Santo Petrus memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. (Foto: Paulus Tamie)

Kemudian upacara penghormatan resmi dimulai pada Rabu pukul 11.00 waktu setempat, ditandai dengan prosesi pengawalan peti jenazah oleh para kardinal berjubah merah dan para imam berpakaian putih dari kediaman pribadinya menuju altar utama.

Lalu lonceng berdentang selama 40 menit, sementara ribuan orang yang memadati alun-alun memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghormatan tradisional Italia. Pihak kepolisian Vatikan melaporkan bahwa Basilika Santo Petrus akan dibuka sepanjang malam untuk memberi kesempatan bagi puluhan ribu pelayat yang mengantre untuk melewati peti jenazah.

Pantauan EGINDO.com yang ikut serta melayat, antrean sudah mencapai waktu tunggu delapan jam sejak pagi hari dan hingga tengah malam, antrean masih sangat panjang. Namun, suasana khidmat dan tenang di dalam basilika, para pelayat berdatangan dalam aliran yang konstan.

Terlihat banyak orang berlutut, berdoa, atau membuat tanda salib di hadapan jenazah Paus, sementara yang lain menyempatkan diri mengagumi keindahan interior gereja yang megah. Para pelayat yang datang dari berbagai belahan dunia, terdapat kisah-kisah pribadi yang menggambarkan kedekatan mereka dengan sang Paus.

Sejumlah pelayat menyampaikan kekaguman mereka terhadap sosok Paus asal Argentina itu yang menyebut Paus Fransiskus sebagai pemersatu yang mendukung siapa saja tanpa memandang asal atau orientasi seksual.

Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Latin, telah memimpin selama 12 tahun. Masa berkabung selama sembilan hari tengah berlangsung di Vatikan, dan upacara pemakaman dijadwalkan pada hari Sabtu mendatang.@

PT/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top