Ribuan Orang Turun Ke Jalan di New York Protes Razia Imigran

Protes Razia Imigran di New York
Protes Razia Imigran di New York

New York | EGINDO.co – Ribuan orang turun ke jalan di New York City pada hari Selasa (10 Juni) untuk memprotes kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, setelah serangkaian penggerebekan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) memicu protes di seluruh negeri.

“Tidak ada kebencian, tidak ada rasa takut, imigran diterima di sini,” teriak para pengunjuk rasa yang awalnya berkumpul di Foley Square, sebuah plaza di depan gedung pengadilan tempat beberapa migran ditahan oleh penegak hukum pada hari Jumat.

Para pengunjuk rasa berbaris ke Manhattan bagian bawah, banyak yang membawa tanda bertuliskan “ICE, keluar dari New York” yang merujuk pada polisi imigrasi federal yang penggerebekannya untuk menangkap imigran tidak berdokumen telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

“Saya di sini untuk membela mereka yang tidak memiliki suara untuk berada di sini saat ini, terutama untuk ibu saya,” seorang wanita dalam protes tersebut mengatakan kepada AFP.

Dia meminta identitasnya dirahasiakan, mengingat status imigrasi tidak berdokumen ibunya yang berasal dari Meksiko.

“Sejujurnya, negara ini tidak akan seperti ini tanpa para imigran. Jadi saya di sini untuk mereka,” tambahnya.

Seorang pengunjuk rasa lain bernama Jacqueline, seorang wanita Amerika berusia 23 tahun dengan warisan Meksiko, mengatakan kepada AFP: “Saya di sini untuk membela keluarga saya … Saya khawatir dengan mereka sekarang, dan saya tidak ingin hidup dalam masyarakat di mana saya takut akan kesehatan keluarga saya”.

Pawai di New York lebih damai daripada pawai di Los Angeles, di mana demonstrasi yang sedang berlangsung antara pengunjuk rasa dan polisi telah mendorong Trump untuk mengerahkan ribuan pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir yang bertugas aktif.

Protes seperti yang terjadi di Los Angeles “tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi jika dilakukan di kota kami,” kata walikota New York Eric Adams pada hari Selasa, yang menambahkan bahwa Departemen Kepolisian New York siap “untuk menangani masalah apa pun yang mungkin timbul, terutama ketika kita dihadapkan dengan perpecahan yang mendalam dalam masyarakat kita”.

Adams tidak menerapkan jam malam pada Selasa malam di New York, tidak seperti rekannya di Los Angeles.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top