Taipei | EGINDO.co – Pengeluaran militer Taiwan akan meningkat sebesar 3,5 persen tahun-ke-tahun dan mencapai rekor tertinggi baru pada tahun 2024, kata Presiden Tsai Ing-wen pada hari Senin (21 Agustus) ketika dia berjanji untuk melanjutkan upaya meningkatkan pertahanan di tengah pertumbuhan Tiongkok. ancaman.
Tiongkok, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama tiga tahun terakhir untuk menegaskan klaim tersebut, namun ditolak keras oleh Taipei.
Anggaran pertahanan keseluruhan yang diusulkan oleh Tsai, yang memerlukan persetujuan parlemen, adalah NT$606,8 miliar (US$19 miliar), yang setara dengan 2,5 persen PDB pulau tersebut.
Ini akan menjadi pertumbuhan belanja militer bagi pulau ini selama tujuh tahun berturut-turut, meskipun tingkat pertumbuhannya akan jauh lebih lambat dibandingkan kenaikan 14 persen tahun-ke-tahun yang terlihat pada tahun ini.
Seperti pada tahun 2023, anggaran tersebut akan mencakup “anggaran khusus” untuk belanja tambahan yang tidak ditentukan. Tsai tidak memberikan rincian mengenai hal itu dalam pernyataan dari kantornya yang dirilis setelah pertemuan dengan para pejabat senior mengenai rencana anggaran Taiwan secara keseluruhan.
“Taiwan harus terus memperkuat kemampuan pertahanan diri, menunjukkan tekad untuk membela diri, menjamin keamanan dan kepentingan nasional, dan mencari lebih banyak dukungan internasional,” katanya.
Tsai telah mengawasi program modernisasi militer untuk membuat angkatan bersenjata Taiwan lebih mampu menghadapi Tiongkok, termasuk meningkatkan armada jet tempur F-16 dan mengembangkan kapal selamnya sendiri.
Tsai mencatat pada pertemuan tersebut bahwa prototipe pertama kapal selam buatan dalam negeri diharapkan akan diluncurkan bulan depan sesuai jadwal.
Namun, peningkatan belanja tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan kenaikan 7,2 persen yang diusulkan Tiongkok untuk belanja pertahanannya tahun ini.
Kenaikan Taiwan sebesar 3,5 persen kira-kira sejalan dengan prediksi pemerintah terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan tahun depan.
Namun, tahun ini perekonomian diperkirakan hanya tumbuh 1,36 persen, yang merupakan laju paling lambat dalam delapan tahun terakhir, tertahan oleh lemahnya permintaan terhadap produk-produk teknologi di tengah krisis perekonomian global.
“Dalam menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan perubahan cepat dalam situasi politik dan ekonomi internasional, saya ingin meminta tim eksekutif untuk membuat rencana secara hati-hati berdasarkan keuangan yang sehat, dan memastikan mengalokasikan sumber daya dengan tepat,” kata Tsai. pertemuan.
Anggaran tersebut akan secara resmi diajukan ke Kabinet pada hari Kamis ketika rincian lebih lanjut diharapkan akan dirilis.
Sumber : CNA/SL