Sydney | EGINDO.co -Badan pengawas kejahatan keuangan Australia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah membentuk satuan tugas mata uang kripto internal untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap penyedia ATM kripto yang tidak mematuhi undang-undang anti pencucian uang negara tersebut.
Pusat Laporan dan Analisis Transaksi Australia (AUSTRAC) mengatakan temuannya menunjukkan mata uang kripto semakin banyak dieksploitasi untuk pencucian uang, penipuan, dan aktivitas money mule.
Satuan tugas AUSTRAC akan memastikan bursa mata uang digital yang menyediakan layanan ATM kripto memiliki praktik yang kuat untuk meminimalkan risiko mesin mereka digunakan untuk memindahkan uang yang terkait dengan penipuan atau kecurangan, kata badan pemerintah tersebut.
ATM kripto memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual mata uang kripto, seperti bitcoin dan dogecoin, untuk mendapatkan uang tunai.
Saat ini, Australia memiliki 1.200 ATM kripto yang beroperasi, sementara sekitar 400 penyedia bursa mata uang digital terdaftar di AUSTRAC.
Nilai total pasar mata uang kripto hampir dua kali lipat sepanjang tahun sejauh ini. Bitcoin juga mencapai rekor tertinggi di atas $100.000 karena terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS memicu harapan bahwa pemerintahannya akan menciptakan lingkungan regulasi yang bersahabat untuk mata uang kripto.
CEO AUSTRAC Brendan Thomas mengatakan bahwa lembaga tersebut melihat “terlalu banyak” warga Australia menjadi korban penipuan yang dilakukan melalui mata uang kripto.
“Mata uang kripto dan ATM kripto merupakan jalur yang menarik bagi para penjahat yang ingin mencuci uang, karena keduanya dapat diakses secara luas dan melakukan transfer yang hampir instan dan tidak dapat dibatalkan,” katanya, seraya menambahkan bahwa ATM kripto yang kedapatan melanggar undang-undang anti pencucian uang akan dikenakan sanksi finansial.
Sumber : CNA/SL