Reformasi Birokrasi di Indonesia, Bappebti Menuju Zona Integritas 2024

Plt. Kepala Bappebti Kasan
Plt. Kepala Bappebti Kasan

Jakarta | EGINDO.co – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berkomitmen mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) guna mendukung pembangunan Zona Integritas (ZI) Tahun 2024. WBK dan WBBM merupakan upaya memperkuat penerapan Reformasi Birokrasi (RB) di Indonesia. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Bappebti Kasan di Jakarta kemarin.

Dalam siaran pers humas Kemendag yang dilansir EGINDO.co pada Selasa (6/8/2024) menyebutkan WBK dan WBBM merupakan upaya memperkuat penerapan RB di Indonesia yang diraih melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan public. Predikat ZI diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang memiliki komitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM. Sementara, RB merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan efektif. Selain itu, RB mampu mendorong capaian pembangunan nasional. RB juga dapat meningkatan pelayanan publik bagi masyarakat secara cepat, tepat, profesional, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Baca Juga :  Uji Coba LRT Jabodebek Mendadak Disetop Hingga 20 Juli 2023

Menurut Kasan, terdapat enam aspek dalam penilaian menuju ZI. Keenam aspek tersebut yaitu manajemen perubahan, penataan tata laksana, manajemen sumber daya manusia (SDM), penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan pelayanan publik. Kasan mengutarakan, seluruh unit Eselon II di Bappebti adalah bagian tidak terpisahkan sehingga kolaborasi menjadi kunci dalam proses pembangunan ZI Bappebti tahun 2024. Sejumlah inovasi Bappebti dalam pembangunan ZI meliputi pembentukan Bursa Aset Kripto oleh Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan, serta pembentukan Bursa CPO Indonesia oleh Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).

“Tidak hanya itu, Bappebti juga memiliki inovasi berupa Peringkat Pialang Berjangka oleh Biro Pengawasan PBK, Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang komoditas (PLK), serta Smart SRG dan PLK oleh Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK. Semua inovasi ini diharapkan menjadi pendorong Bappebti menuju WBK dan WBBM,” kata Kasan.@

Baca Juga :  Kebijakan Penghapusan Ranmor Dan Konsekuensi Hukumnya

Rel/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top