Medan | EGINDO.co – Program vaksinasi secara nasional tidak terencana dengan baik. Hal itu terlihat dari banyaknya kendala di lapangan dalam pelaksanaan program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Kendala itu seperti pelaksanaan dengan syarat adminstrasi yang memberatkan bagi masyarakat dan adanya daerah yang belum dapat melaksanakan vaksinasi kedua sesuai dengan jadwal.

Hal ini dikatakan Ketua Program Studi Magister Hukum Kesehatan Universitas Pembangunan Pancabudi (MHKes UNPAB) Medan, Dr. Redyanto Sidi, SH, MH mengatakan kepada EGINDO.co via selulur kemarin.

Menurutnya bila terprogram dengan baik maka kasus seperti di Medan untuk vaksin kedua banyak ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan seharusnya tidak terjadi. Hal ini disamping membuat masyarakat kecewa dan terlihat tidak terprogram dengan baik.

Seharusnya kata Redyanto Sidi, sejak awal dibuat perencanaan yang baik yakni memetakan daerah daerah yang prioritas vaksin yakni daerah daerah zona merah covid-19. Dari pemetaan itu diketahui jumlah masyarakat yang mendapat prioritas vaksin.

Kemudian katanya diselaraskan dengan ketersedian vaksin, kesiapan, ketersediaan petugas dalam melakukan vaksinasi sehingga tidak terjadi kerumunan di lokasi vaksin yang tentunya memunculkan masalah baru dalam penanganan covid-19 seperti yang terjadi di Gedung Olah Raga (GOR) Medan belum lama ini.

Dr. Redyanto Sidi, SH, MH juga menegaskan ketersedian vaksin harus jelas sesuai dengan peruntukkannya sehingga tidak terjadi penundaan vaksin kedua bagi masyarakat yang sudah divaksin. Hal hal semacam itu menandakan program vaksinasi nasional belum terprogram dengan baik. “Harusnya terprogram dan terancana dengan baik, teruji karena vaksinasi program nasional yang sangat penting dalam penanangan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” kata Redyanto menandaskan.@

Fd/TimEGINDO.co