Raksasa Platinum Sibanye, Sistem Terganggu oleh Serangan Cyber

Serangan Siber Rusia
Serangan Siber Rusia

Johannesburg | EGINDO.co – Sibanye-Stillwater mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan siber pada sistem IT-nya sejak Senin pagi telah menyebabkan gangguan terbatas pada operasi globalnya, tetapi bisnis penambangan dan pemrosesan intinya beroperasi secara normal.

Produsen logam mulia yang berbasis di Johannesburg itu mengatakan bahwa mereka mampu melindungi datanya dengan “mengisolasi secara proaktif” sistem IT dan penyelidikan atas peretasan itu sedang berlangsung.

Serangan itu melumpuhkan servernya dan mengganggu sistem secara global, kata James Wellsted, juru bicara perusahaan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa Sibanye telah mempekerjakan pakar eksternal untuk membantu mengidentifikasi pelanggaran dan memulihkan sistem.

“Infrastruktur IT global kami terdampak sejak Senin pagi, beberapa hal berfungsi, beberapa tidak,” katanya. “Kami masih berusaha mengidentifikasi apa yang ada di balik serangan itu.”

Baca Juga :  Wapres: Ketentuan Vaksin Bukan Kehalalan Tapi Kebolehan

Perusahaan itu masih belum mengetahui siapa yang berada di balik serangan itu dan belum ada tuntutan pembayaran, kata Wellsted.

Sibanye menambang platinum dan emas di negara asalnya, Afrika Selatan. Perusahaan ini juga mengoperasikan tambang paladium di Montana, AS, dan memiliki proyek litium, nikel, dan seng di Finlandia, Prancis, dan Australia.

“Upaya kami tetap difokuskan pada upaya pemulihan penuh dampak serangan ini,” kata perusahaan tersebut.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top