Jakarta:EGINDO.co Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mendapat penghargaan Indonesia Recognition of Excellence 2023 dari OpenGov Asia. Organisasi internasional itu menilai QRIS telah memberikan manfaat bagi masyarakat, dan menjadi perangkat yang mendukung digitalisasi dan integrasi regional.
“Kemudahan dan ragam fitur QRIS mendukung inklusi ekonomi, keuangan digital dan konektivitas antar negara. Hal ini menguntungkan baik bagi pengguna maupun pedagang, khususnya UMKM,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, Jumat (4/8/2023).
QRIS merupakan bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Perumusan ini dilakukan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Agustus 2019.
Dalam perkembangannya, QRIS telah memiliki berbagai fitur yang semakin memudahkan pengguna dan pedagang/merchant. Antara lain QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM) (2020), QRIS Consumer Presented Mode (CPM) (2021), dan QRIS Antar Negara (2022).
Tahun ini BI menambah fitur QRIS Tarik Tunai, Transfer dan Setor Tunai (TUNTAS). Selain itu memperluas kerjasama QRIS dan interkoneksi pembayaran QR Code dengan negara mitra.
“Hingga Juni 2023, jumlah merchant QRIS mencapai 26,7 juta, 91,4 persen dari jumlah itu adalah UMKM. Sedangkan jumlah transaksi QRIS di tahun 2022 mencapai 1,03 miliar transaksi atau tumbuh 86 persen secara tahunan,” ujar Erwin.
Penghargaan ini merupakan penghargaan bagi lembaga, organisasi sektor publik, swasta dan pemanfaatan teknologi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Atas dasar penilaian itu OpenGov Asia memberikan apresiasinya pada sejumlah lembaga di ASEAN, Selandia Baru, dan Australia.
OpenGov Asia sendiri merupakan organisasi di bidang konten dan relasi publik yang berbasis di Singapura. Tahun ini, selain BI, terdapat kementerian lain yang menerima anugerah serupa.
Yaitu Kementerian Kesehatan dengan program “SatuSehat”. Selanjutnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi dengan program “Rapor Pendidikan”.
Sumber: rri.co.id/Sn