Putin Yakinkan Sekutu Asia Stabilitas Setelah Pemberontakan

Presiden Vladimir Putin
Presiden Vladimir Putin

Moskow | EGINDO.co – Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Asia pada hari Selasa (4/7) bahwa rakyat Rusia lebih bersatu daripada sebelumnya, dalam penampilan pertamanya di sebuah forum internasional sejak pemberontakan yang berlangsung singkat bulan lalu.

“Rakyat Rusia terkonsolidasi tidak seperti sebelumnya,” kata Putin dalam pertemuan virtual Organisasi Kerjasama Shanghai, sebuah kelompok yang juga mencakup China dan India.

“Kalangan politik Rusia dan seluruh masyarakat dengan jelas menunjukkan persatuan dan rasa tanggung jawab yang tinggi… ketika mereka merespons sebagai sebuah front persatuan melawan upaya pemberontakan bersenjata.”

Pidato dan penekanan Putin pada persatuan Rusia pada pertemuan dengan sekutu-sekutu utama Rusia tampaknya menunjukkan betapa inginnya ia menghilangkan keraguan tentang otoritasnya sendiri di panggung dunia setelah pemberontakan yang berlangsung singkat yang dipimpin oleh pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada akhir bulan lalu.

Baca Juga :  Data E-HAC Bocor, Benarkah ?

Para pejuang Wagner menguasai sebuah kota di bagian selatan dan bergerak maju ke arah Moskow pada 24 Juni, memberikan tantangan terberat bagi Putin untuk mempertahankan kekuasaannya sejak ia mengambil alih jabatan sebagai pemimpin tertinggi Rusia pada hari terakhir tahun 1999.

Pemberontakan ini berhasil diredam dalam sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko. Putin berterima kasih kepada tentara dan dinas keamanannya karena telah mencegah kekacauan dan perang saudara.

Dalam pidatonya, Putin mengatakan bahwa Rusia akan menentang sanksi-sanksi dan “provokasi” Barat.

Ia mengatakan bahwa Moskow berencana untuk meningkatkan hubungan dengan Organisasi Kerjasama Shanghai dan mendukung transisi ke penyelesaian dalam mata uang lokal dalam perdagangan luar negeri. Ia juga memperingatkan bahwa potensi konflik dan risiko krisis ekonomi global sedang meningkat.

Baca Juga :  Kandidat Presiden Taiwan Janji Lindungi Pulau Dari China

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top