Jakarta | EGINDO.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) optimistis pada akhir Oktober tahun ini dapat mencapai angka penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 170 ribu unit.
“Dengan percepatan penyaluran yang dilakukan oleh 41 bank pelaksana, saya semakin optimis angka penyaluran sebesar 170 ribu unit untuk tahun 2021 ini akan segera tercapai di akhir Oktober ini,” ujar Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Arief, sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengalihkan FLPP ke BP Tapera tahun 2022, maka batas akhir penyaluran dana FLPP ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2021.
Dengan demikian sisa waktu yang ada hingga berakhirnya tahun 2021 akan dimanfaatkan oleh PPDPP untuk persiapan administratif peralihan dana FLPP ke BP Tapera.
“Dengan peralihan dana FLPP ke BP Tapera, dapat kami yakinkan bahwa layanan yang ada kepada masyarakat berpenghasilan rendah tidak akan berubah. Layanan akan berjalan dengan baik tahun 2022,” kata Arief.
Sesuai dengan komitmen yang ditetapkan oleh PPDPP bahwa bulan Oktober dapat menyelesaikan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbukti adanya.
Tercatat per Jumat (22/10), PPDPP telah mampu melampaui target FLPP yang ada, tersalurkan sebanyak 169.244 unit senilai Rp18,53 triliun atau 107,46 persen dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 157.500 unit untuk tahun 2021.
Dengan demikian total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2021 telah mencapai 934.099 unit senilai Rp74,13 triliun.
Dalam kesempatan yang berbeda, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto juga menyampaikan, Sistem plug n play akan BP Tapera terapkan dalam peralihan dana FLPP ke BP Tapera.
“Sehingga dapat kami pastikan layanan penyaluran dana FLPP dapat berjalan dengan baik. Kalaupun ada perubahan itu adalah upaya kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Adi.