Jakarta | EGINDO.co – PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Serang Mill dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan yang inovatif. Hal itu dilakukan sebagai perusahaan yang memiliki aktivitas usaha sebagai perusahaan kertas kemasan terbesar dengan kapasitas produksi kertas 2.000.000 MT per tahun dan produk kemasan Corrugated Box & Offset Packaging 256.000 MT per tahun.
Hal itu disampaikan Kepala Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indah Kiat Pulp and Paper Dani Kusumah kepada wartawan. Dikatakannya PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Serang Mill dicatat mengembangkan CSR diselaraskan dengan Strategi Bisnis Berkelanjutan.
Menurut Dani Kusumah, perusahaan dicatat menghadirkan banyak kebijakan terkait CSR. Seperti misalnya: Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030, APP CSR Policy, APP Human Right Policy, Stakeholder Advisory Forum (SAF), Sustainability Report & Sustainability Dashboard, dan Kebijakan Sistem Manajemen Terpadu. Ada 6 kebijakan terkait CSR yang dihadirkan perusahaan. Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030, APP CSR Policy, APP Human Right Policy, Stakeholder Advisory Forum (SAF), Sustainability Report & Sustainability Dashboard, dan Kebijakan Sistem Manajemen Terpadu.
“Untuk Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030, misalnya, kebijakan ini berfokus pada tiga pilar utama terkait dengan industri yaitu Produksi, Pengelolaan Hutan dan Sumber Daya Manusia. Progres monitor dan dilaporkan secara terbuka dalam laporan keberlanjutan. Sementara itu APP CSR Policy merupakan merupakan kebijakan CSR untuk semua operasi perusahaan yang mengadopsi tujuh isu pokok ISO26000 yang terintegrasi di seluruh aktivitas operasional Perusahaan,” kata Dani Kusumah.
Dijelaskannya dengan menggunakan pendekatan Bottom Up dan Partisipatif untuk mengetahui keluhan dan isu sosial di masyarakat, banyak program CSR yang kemudian dihadirkan perusahaan. Dari semua program CSR yang ada, terdapat banyak program unggulan CSR yang dihadirkan.
Adapun program CSR yang dikembangkan pertama, Program Pemanfaatan Limbah Padat untuk Bahan Baku (Reuse). Program ini merupakan program Pemanfaatan Limbah Padat (Sludge Ipal) 100% sebagai Subtitusi Bahan Baku Kertas. Program ini dicatat berhasil meniadakan limbah padat yang dibuang dan mampu mengurangi konsumsi bahan baku serat.
Kedua, Program Pemanfaatan Gas Metan Hasil Pengolahan Limbah Cair menjadi Energi. Program ini memanfaatan Gas Metan hasil pengolahan limbah proses biologi (An-aerob) untuk bahan bakar boiler yang menghasilkan steam untuk kebutuhan produksi. Program ini dicatat berhasil meningkatkan kualitas limbah cair melalui proses Aerob. Selain itu, berhasil meningkatkan produksi steam dari boiler biogas untuk mengurangi konsumsi steam dari boiler batubara.
Ketiga, Program RDF (Refused Derived Fuel) untuk subtitusi Batu Bara. RDF (Refused Derived Fuel) Limbah Rejected Plastik dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler pengganti batu bara. Program ini dicatat berhasil mengurangi limbah riject plastik yang dibuang. Selain itu berhasil menjadi subtitusi bahan bakar boiler pengganti batu bara dengan biomass serta mampu mengurangi konsumsi batu bara.
Keempat, Program Pemberdayaan Masyarakat Pemanfaatan Kayu Bekas Peti Kemas menjadi Mebeler Sekolah. Program CSV ini memanfaatkan kayu bekas peti kemas sparepart mesin menjadi mebeler (meja & kursi) untuk sekolah. Program ini dihadirkan untuk mendukung program pemerintah dalam pengadaan mebeler. Program ini berhasil memanfaatkan kayu bekas peti kemas sparepart mesin menjadi mebeler (meja & kursi) untuk sekolah serta mendukung program pemerintah dalam pengadaan mebeler.
Kelima, Program Pemberdayaan Masyarakat Pemanfaatan Potongan Kayu Bekas Peti Kemas menjadi souvenir (CHIP). Program CSV ini memanfaatkan potongan kayu bekas peti kemas sisa pembuatan mebeler sekolah menjadi produk souvenir yang telah dilakukan sejak tahun 2017. Program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan dan harmonisasi dengan masyarakat sekitar serta mampu memenuhi kebutuhan souvenir dan kunjungan tamu perusahaan.
Keenam, Program Pemberdayaan Kerajinan Bambu dengan memanfaatkan Tali Kertas bekas (TEMA Bambu). Program CSV ini mengangkat potensi kearifan lokal kerajinan bambu dengan inovasi yang lebih modern dan variasi pemanfaatan tali kertas bekas dari perusahaan dengan melibatkan BUMDes dalam menjalankan kegiatan usaha. Program ini dicatat berhasil meningkatan pendapatan pelaku UMKM. Selain itu berhasil memenuhi kebutuhan souvenir dan kunjungan tamu perusahaan serta meningkatkan image perusahaan.
Ketujuh, Program Kerjasama dengan Bank Sampah Digital (BSD). Program CSV ini merupakan program kerjasama dengan Bank Sampah Digital (BSD). Program ini dicatat berhasil meningkatkan pemahaman dan awareness mengenai pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomi.
Ditegaskannya dari ketujuh program CSR unggulan yang ada, banyak manfaat yang dihadirkan perusahaan seperti Program Pemberdayaan Masyarakat Pemanfaatan Kayu Bekas Peti Kemas menjadi Mebeler Sekolah, dimana program tersebut selain menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar khususnya Non-Skill, juga berhasil membantu pengadaan mebeler yang diberikan untuk 10-14 sekolah.@
Bs/fd/timEGINDO.co