Prospek Cerah, Saham Emiten Kertas Grup Sinarmas Tahun 2022

Jakarta | EGINDO.co – Prospek cerah, bakal dialami saham emiten Kertas grup Sinarmas tahun 2022. Diprediksi emiten kertas akan mencatat perbaikan pendapatan. Hal itu karena harga kertas dunia berpotensi turut naik seiring kenaikan harga komoditas.

Demikian sejumlah analisis pasar modal memperkirakan tentang saham-saham pulp (bubur kertas) dan kertas dalam sepekan ke depan. Kenaikan harga pulp akan membuat kinerja dari emiten pulp memiliki peluang mencatatkan kinerja positif pada 2022.

Prospek ke depan untuk emiten pulp masih cukup baik, terlebih saat ini permintaan kertas dan tissue terus meningkat sehingga kemungkinan harga pulp masih akan terus naik. Kenaikan harga kertas diperkirakan masih akan memberi dampak positif terhadap saham-saham emiten kertas.

Kenaikan harga kertas itu terlihat dari sisi teknikal. Hal itu beberapa saham emiten kertas sebelumnya telah berhasil menembus resistance line dan kemufian untuk selanjutnya berpeluang melanjutkan kenaikan berikutnya. Faktor pendukungnya dinilai dalam jangka panjang saham emiten kertas sangat bagus karena naiknya permintaan kertas seiring beralihnya pelaku usaha kepada kemasan berbahan kertas menggantikan produk plastik yang tidak lebih ramah lingkungan.

Sementara itu perjalanan saham emiten kertas, seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) terus bergerak positif. Hasl itu terlihat berdasarkan pergerakan saham TKIM diperdagangkan dengan PER di 6,94 kali dan PBV di 0,97 kali. Sedangkan INKP dengan PER di 6,05 kali dan PBV di 0,68 kali.

Nilai saham untuk grub pulp dan kertas Sinarmas yakni harga INKP dan TKIM masing-masing prediksi pada kisaran Rp 9.750 dan Rp 9.500 yang bakal terjadi pada emester pertama tahun 2022. Saham emiten kertas yang secara fundamental dan valuasi masih menarik ada INKP dan TKIM.

Sedangkan saham emiten Pulp dan Kertas grup Sinarmas tahun 2022 prospek cerah meskipun para investor masih sesikap untuk lebih wait and see terlebih dahulu seperti INKP dan TKIM yang harga bergerak rebound.@

 Bs/TimEGINDO.co