Program Bank Sampah Digital dari Inovator Muda APP Sinarmas

inovator muda Asia Paper & Pulp (APP) Sinarmas
inovator muda Asia Paper & Pulp Sinarmas

Jakarta | EGINDO.co – Bank sampah digital menjadi inovator muda Asia Paper & Pulp (APP) Sinarmas dan meraih Top 6 Program profesional muda SDG Innovation (SDGI) ditengah dunia yang saat ini sedang dihadapkan pada tantangan-tantangan serius seperti perubahan iklim dan polusi limbah, kehadiran empat inovator dari PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk – Serang Mill (IK Serang), yang merupakan bagian dari APP Sinarmas, adalah sebuah cerita yang patut diapresiasi.

Dalam siaran pers APP yang dilansir EGINDO.co menyebutkan APP mengidentifikasi mereka sebagai agen perubahan potensial, bersama dengan empat individu lainnya dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Setelah tim terbentuk, mereka mulai mengidentifikasi proyek yang kiranya memiliki potensi luar biasa dalam hal Inovasi SDG.

“Program Bank Sampah Digital sangat sesuai dengan visi kami. Program ini relatif baru dan memiliki dampak sosial yang positif dalam mengelola sampah,” kata Andre Aldrin seorang dari empat orang inovator tersebut adalah Dina Ferydsa Verdiana, Andre Aldrin, Sjamsul Rijal, dan Agustinus Rheza. Masing-masing dari mereka memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda, mereka bersatu dalam satu visi yang sama, yaitu memerangi sampah yang dapat berdampak terhadap lingkungan.

Baca Juga :  Oracle Tambahkan AI Generatif Ke Jajaran Keuangan, Rantai Pasokan

Perjalanan mereka dimulai ketika mereka terpilih untuk mewakili IKPP – Serang Mill dalam program bergengsi bernama SDG Innovation Accelerator for Young Professionals. Program ini memberikan mereka kesempatan emas untuk memberikan dampak positif secara global. Seleksi untuk program ini sangat ketat, tetapi empat individu bersemangat ini dan berhasil keluar sebagai pemenang. “Dalam program ini, syarat utama adalah peserta harus berusia di bawah 35 tahun, dan itulah mengapa kami memutuskan untuk ikut serta,” ungkap Dina.

APP telah mengidentifikasi mereka sebagai agen perubahan potensial, bersama dengan empat individu lainnya dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Setelah tim terbentuk, mereka mulai mengidentifikasi proyek yang kiranya memiliki potensi luar biasa dalam hal Inovasi SDG.

Program yang digagas oleh pabrik IKPP – Serang Mill dan bertujuan untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah di masyarakat sekitar wilayah operasional. Hal ini merupakan solusi konkret terhadap masalah sampah yang semakin meluas.

Baca Juga :  Tombol Pintas Whatsapp Di Web. Kerja Jadi Lebih Mudah

Bank Sampah Digital adalah sistem pengumpulan sampah yang memungkinkan pabrik mengumpulkan sampah kertas dari penduduk setempat untuk digunakan kembali dalam proses produksi. Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Tim harus memeriksa proyek mereka untuk memastikan relevansi dari Sustainable Development Goals (SDGs). Mereka juga dibimbing oleh Arya Dwi Paramita dari Pertamina Hulu Energy yang memainkan peran kunci sebagai mentor. “Ternyata, dia sangat akrab dengan SDGs, dan masalah sampah juga menjadi perhatian besar bagi perusahaannya,” cerita Rheza.

Mentor mereka mengakui potensi proyek ini adalah dapat menggandeng masyarakat lokal dan menciptakan ekonomi berkelanjutan. Sampah kertas yang dikumpulkan melalui program Bank Sampah Digital diolah dan digunakan kembali dalam produksi kertas coklat di pabrik IKPP – Serang Mill. Hal ini sejalan dengan SDGs 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) dan SDGs 6 (Air Bersih & Sanitasi).

Saat mendekati puncak perjuangan mereka, tim akhirnya berdiri di hadapan para juri untuk dalam acara puncak penghargaan. Para juri tidak hanya tertarik pada proyek inovatif mereka, mereka juga peduli dengan keberlanjutan proyek ini dan dampaknya terhadap masyarakat.

Baca Juga :  BSDE Akan Beli Aset Tanah 2.134 Meter Persegi Milik Smartel

“Membuat kami bangga, program ini melibatkan koperasi karyawan pabrik. Masyarakat lokal menjual sampah mereka ke koperasi ini, yang kemudian menjualnya ke perusahaan. Semua pihak mendapatkan manfaat. Melalui pendekatan ini, semua orang didorong untuk menjaga keberlangsungan program ini,” kata Sjamsul.

Proyek mereka adalah sebuah contoh nyata win-win situation – sebuah upaya untuk mendukung lingkungan dan pada saat yang sama memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat lokal. Para juri sangat terkesan, dan pendekatan inovatif mereka membawa mereka masuk dalam enam besar di antara 19 tim yang berpartisipasi dalam program SDGI.

“Kami berharap program ini dapat diadopsi oleh pabrik IKPP lainnya di Tangerang dan Perawang. Menerapkannya tidak terlalu sulit jika ada sistem yang baik. Ini akan menjadi kontribusi berarti di pabrik-pabrik yang mengolah limbah kertas menjadi kertas coklat,” kata Dina menegaskan.@

Rel/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top