Jakarta | EGINDO.co – Prof. Dr. Tasuku Honjo, seorang profesor fisiologi dan kedokteran di Jepang, membuktikan bahwa virus corona baru berasal dari Amerika Serikat. Profesor Fisiologi & Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media dengan mengatakan bahwa virus korona tidak alami. Jika alami, tidak akan merugikan seluruh dunia seperti ini, sesuai alam.
Hal itu sempat viral di WhatsApp (WA) Group yang dikutip EGINDO.co pada Minggu (29/11/2020). Disebutkan Profesor fisiologi dan kedokteran Jepang itu memberikan alasan tidak alami dengan indicator temperatur yang berbeda di berbagai negara. “Jika alami, hanya akan berdampak buruk bagi negara-negara yang memiliki suhu sama dengan China. Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun,” katanya.
Dijelaskan negara yang berbeda memiliki suhu yang berbeda. Jika alami, itu hanya akan mempengaruhi negara-negara dengan suhu yang sama seperti Cina. Sebaliknya, menyebar di negara-negara seperti Swiss, seperti halnya menyebar di daerah gurun. Padahal katanya kalau alamiah pasti sudah menyebar di tempat dingin, tapi mati di tempat panas. “Saya sudah melakukan 40 tahun penelitian terhadap hewan dan virus. Itu tidak alami. Itu dibuat-buat dan virus itu sepenuhnya buatan,” katanya mengakui.
Namun, jika bersifat alami akan menyebar di tempat yang dingin tetapi mati di tempat yang panas. “Saya telah melakukan penelitian pada hewan dan virus selama 40 tahun. Ini tidak wajar, Itu buatan, dan virus sepenuhnya buatan,” katanya.
“Saya telah sampai pada kesimpulan bahwa karena Amerika Serikat memiliki semua 5 strain yang bermutasi pada saat yang sama, dan ada jutaan infeksi dengan beberapa di sekitarnya masih belum diuji. Jelas, bahwa jumlah kematian yang besar memberikan kredibilitas kepada CDC Amerika Salah klasifikasi kematian virus corona pada Juli hingga Desember 2019 untuk penyakit Flu,” katanya menegaskan.
Katanya ada jutaan infeksi, beberapa diantaranya belum diuji. Jelas, dengan jumlah kematian yang begitu besar, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS secara keliru mengaitkan kematian akibat virus corona dari Juli hingga Desember 2019 sebagai penyebab penyakit influenza. Juga kebocoran dan penutupan Fort Detrick yang dilaporkan, dan kematian akibat virus Corona yang aneh menyebar di Italia dan Iran pada bulan November, bahkan sebelum wabah Wuhan, memberikan kredibilitas pada wabah awal dari Amerika. Sekarang saya dapat mengatakan dengan yakin bahwa AS adalah sumber aslinya wabah. Ini semua disebabkan oleh Amerika Serikat pada wabah sebelumnya. Epidemi telah meningkatkan kredibilitas. “Sekarang saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah sumber epidemi awal,” kata Tasuku Honjo.
Sementara itu menurut en.m.wikipedia.org Prof. Dr. Tasuku Honjo lahir pada 27 Januari 1942 di Kota Kyoto, Prefektur Kyoto, Jepang, lulusan dari Universitas Kyoto, seorang ahli imunologi, pemenang Penghargaan Nobel Fisiologi dan Kedokteran 2018, anggota asing dari National Academy of Sciences@
en.m.wikipedia.org/WA/TimEGINDO.co