Tokyo | EGINDO.co – Produsen mobil terkemuka Jepang pada hari Rabu (19 Mar) mengatakan bahwa mereka mungkin terpaksa memangkas produksi jika Presiden AS Donald Trump meneruskan rencana tarif impor kendaraannya.
Industri otomotif merupakan pilar besar ekonomi Jepang, dengan sekitar 10 persen lapangan pekerjaan di sana terkait dengan sektor tersebut. Toyota Jepang merupakan produsen mobil terlaris di dunia.
Masanori Katayama, ketua Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA), memperingatkan dampak proteksionisme perdagangan AS pada konferensi pers di Tokyo.
“Kami khawatir bahwa tarif tambahan sebesar 25 persen untuk mobil, yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh pemerintahan Trump, jika diterapkan kepada eksportir dari Jepang, Meksiko, dan Kanada, akan berdampak negatif secara keseluruhan terhadap ekonomi Amerika Serikat dan Jepang,” katanya.
“Jika itu terjadi, penyesuaian produksi yang cukup besar” dapat terjadi, kata Katayama, yang juga merupakan kepala eksekutif produsen truk Isuzu Motors.
Kendaraan menyumbang sekitar sepertiga dari 21,3 triliun yen (US$142 miliar) ekspor Jepang ke AS pada tahun 2024.
Para menteri telah melobi mitra mereka di AS untuk mendapatkan pengecualian tarif untuk barang-barang Jepang seperti baja dan kendaraan, tetapi sejauh ini permintaan ini telah ditolak.
Setiap tahun, produsen mobil Jepang mengekspor sekitar 1,37 juta kendaraan ke Amerika Serikat — turun dari puncaknya sebanyak 3,43 juta kendaraan pada tahun 1986, kata Katayama pada konferensi pers yang juga dihadiri oleh para eksekutif dari Toyota, Honda, dan pelaku industri besar lainnya.
Ekspor ini diperlukan untuk menawarkan lini produk lengkap produsen mobil kepada pengendara Amerika, katanya.
Katayama juga mengatakan “ketidakpastian” ekonomi internasional membuat keputusan investasi menjadi lebih sulit.
Dia juga menekankan bahwa merek-merek Jepang telah menciptakan lapangan kerja di AS dan berfungsi sebagai anggota perusahaan Amerika.
JAMA mengelompokkan 14 produsen mobil dan sepeda motor teratas Jepang.
Sumber : CNA/SL