Hanoi | EGINDO.co – Produsen kendaraan listrik Vietnam VinFast mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kemitraan dengan 15 dealer di Thailand, upaya terbaru mereka untuk berekspansi di Asia Tenggara dan memanfaatkan permintaan yang meningkat di wilayah tersebut.

Dikatakan bahwa kesepakatan tersebut dibuat di Bangkok International Motor Show minggu ini.

Thailand berencana mengkonversi sekitar 30 persen produksi kendaraan tahunannya menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030, sehingga memicu persaingan di antara para pembuat kendaraan listrik, yang beberapa di antaranya ingin menggunakan pusat pembuatan mobil regional sebagai basis manufaktur.

VinFast memasuki pasar pada saat merek kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD dan Great Wall Motor mengalami penjualan yang kuat di Thailand dan pemimpin pasar Tesla sedang dalam pembicaraan dengan pihak berwenang Thailand untuk fasilitas produksi.

BYD memiliki pangsa pasar kendaraan listrik terbesar di Thailand. Xpeng yang berbasis di Guangzhou berencana membuka lima ruang pamer di Thailand tahun ini untuk menawarkan kendaraan listrik kelas atas.

“VinFast dan para dealer akan secara aktif berupaya membuka 22 ruang pamer yang terkonsentrasi di jalan-jalan utama di Wilayah Bangkok Raya, yang merupakan fokus utama strategi ekspansi VinFast di Thailand,” kata VinFast dalam pengumumannya.

Pada tahun 2023, masyarakat Thailand membeli 73.500 kendaraan listrik bertenaga baterai, atau sekitar 9 persen dari penjualan mobil domestik, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun 2024, menurut perkiraan Federasi Industri Thailand.

VinFast, yang mulai membuat EV pada tahun 2021 dan terdaftar di Nasdaq tahun lalu, berencana melakukan ekspansi ke 50 negara. Itu menjual hampir 35.000 mobil pada tahun 2023.

Sumber : CNA/SL