New Delhi | EGINDO.co – Avon Cycles Ltd India telah membantah melakukan kesalahan dalam skema pemberian subsidi kepada produsen kendaraan untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik (EV), setelah pemerintah mengatakan perusahaan tersebut termasuk di antara mereka yang diselidiki karena penyelewengan.
Pemerintah India mengganti produsen kendaraan listrik dan kendaraan hibrida untuk mengurangi harga pembelian kendaraan mereka di bawah program Faster Adoption and Manufacturing of Electric Vehicles in India (FAME).
Keluhan dibuat terhadap 12 produsen kendaraan listrik dan suku cadang, termasuk Avon Cycles, karena melanggar pedoman di bawah program 100 miliar rupee ($ 1,21 miliar), Menteri Industri Berat Mahendra Nath Pandey mengatakan kepada parlemen pada hari Selasa.
Perusahaan lain yang disebutkan oleh Pandey tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pandey mengatakan dua dari 12 perusahaan telah ditangguhkan dari klaim insentif setelah penyelidikan.
Avon Cycles mengatakan dalam email pada hari Kamis bahwa mereka tidak memiliki model roda dua yang tercakup dalam skema tersebut, dan model roda tiga yang memenuhi syarat di bawah program “sepenuhnya memenuhi kriteria kelayakan”.
“Saat ini kami hanya hadir dalam kategori kecepatan rendah kendaraan roda dua, yang menyiratkan bahwa kami tidak memiliki model kendaraan roda dua yang tercakup dalam FAME – skema fase 2 dan karenanya tidak ada subsidi yang diklaim di segmen kendaraan roda dua oleh ‘Avon Cycles Terbatas’,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami memiliki dua model roda tiga nomor yang memenuhi syarat di bawah FAME – skema fase 2 yang sepenuhnya memenuhi kriteria kelayakan yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Selain itu, volume penjualan model roda tiga yang dijual di bawah skema tersebut, sejauh ini, telah tidak penting.”
India ingin menumbuhkan pasar mobil listriknya dari 1 persen dari total penjualan mobil, sekitar 3 juta per tahun, menjadi 30 persen pada tahun 2030.
Sumber : CNA/SL