Bangkok | EGINDO.co – Produksi mobil di pusat pembuatan mobil regional Thailand turun 20,56 persen pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya terutama karena penjualan domestik yang melemah di tengah pengetatan kondisi kredit, Federasi Industri Thailand mengatakan pada hari Selasa.
Angka tersebut dibandingkan dengan penurunan 16,6 persen tahun-ke-tahun pada bulan Juli. Itu adalah bulan ke-13 berturut-turut produksi mengalami kontraksi.
Pada periode Januari-Agustus, produksi mobil mengalami kontraksi 17,69 persen dari tahun sebelumnya menjadi lebih dari satu juta unit, kata federasi tersebut.
Penjualan mobil domestik turun 24,98 persen pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, setelah penurunan tahunan sebesar 20,58 persen pada bulan Juli, katanya.
Thailand adalah pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara dan basis ekspor bagi beberapa pembuat mobil terkemuka dunia, termasuk Toyota dan Honda, dengan truk pikap di antara kendaraan utama yang diproduksi. Baru-baru ini, negara itu menarik investasi dari pembuat kendaraan listrik Tiongkok.
Sekitar setengah dari kendaraan yang diproduksi dijual di dalam negeri, tetapi sektor ini mengalami penurunan permintaan, terutama karena tingginya utang rumah tangga dan pengetatan signifikan kondisi pinjaman oleh bank, khususnya untuk truk pikap, kata Surapong Paisitpattanapong, juru bicara FTI, dalam jumpa pers.
Ia mengatakan meningkatnya pinjaman bermasalah dan utang konsumen yang tinggi dapat menyebabkan setengah dari pengajuan pinjaman untuk truk pikap ditolak.
Data resmi menunjukkan utang rumah tangga mencapai 90,8 persen dari PDB pada kuartal Maret, atau $484 miliar.
Pada bulan Juli, federasi memangkas target penjualan domestiknya untuk tahun ini menjadi 550.000 kendaraan dari perkiraan sebelumnya sebesar 750.000 unit.
Penjualan kendaraan listrik diharapkan mencapai 76.000 unit, di bawah target grup sebesar 100.000, kata Surapong, bahkan ketika produsen kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD mendirikan pabrik di Thailand tahun ini.
Federasi juga telah memangkas target produksi tahun 2024 menjadi 1,7 juta unit pada bulan Juli, turun dari 1,9 juta kendaraan yang terlihat sebelumnya. Pada tahun 2023, Thailand memproduksi 1,84 juta kendaraan.
Sumber : CNA/SL