Produk Organik Indonesia Raup Transaksi USD 6,02 Juta

Pameran Biofach di Nuremberg Exhibition Centre, Nuremberg, Jerman
Pameran Biofach di Nuremberg Exhibition Centre, Nuremberg, Jerman

Jerman | EGINDO.co – Indonesia kembali berpartisipasi pada Pameran Biofach yang digelar pada 13 – 16 Februari 2024 lalu di Nuremberg Exhibition Centre, Nuremberg, Jerman. Partisipasi itu menjadi ajang untuk memperkuat posisi pasar Indonesia sebagai penghasil produk organik lokal berkualitas. Pada pameran produk organik terbesar ke-2 di dunia, Indonesia berhasil membukukan transaksi sebesar USD 6,02 juta.

“Capaian transaksi pada Biofach 2024 masih akan bertambah, mengingat terdapat kontrak dagang yang masih ditidaklanjuti. Biofach digadang-gadang menjadi pintu gerbang produk-produk Indonesia untuk merambah dan mengekspansi pasar organik global. Untuk itu, peluang ekspor di pasar organik tersebut menjadi ajang memperkuat posisi pasar Indonesia sebagai penghasil produk organik berkualitas,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam siaran pers Kemendag yang dilansir EGINDO.co

Tahun 2024 merupakan partisipasi Paviliun Indonesia ke-7 pada Pameran Biofach di Jerman. Pada ajang itu, Paviliun Indonesia menempati lokasi strategis di antara dua pintu masuk arena Pameran Biofach dengan area seluas 84 meter persegi di Aula 3A-310. Partisipasi Paviliun Indonesia pada Biofach merupakan buah kerja sama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, dan Import Promotion Desk (IPD) Jerman.

Baca Juga :  Dhony Rahajoe Siap Mundur Dari Sinarmas Land

Paviliun Indonesia dibuka secara resmi oleh Konsulat Jenderal RI di Frankfurt Antonius Yudi Triantoro didampingi Atase Perdagangan Berlin Bayu Wicaksono dan Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto. Pada ajang itu, Paviliun Indonesia memfasilitasi 11 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang menampilkan produk unggulan pangan organik seperti rempah-rempah, kacang olahan, buah kering, olahan kelapa, pemanis, cuka, bumbu masakan, vanila, dan teh. Para pelaku usaha tersebut adalah PT Adore Rempah Indonesia, PT Berkat Petani Indonesia, PT Bionesia Organic Foods, PT Bukit Sari, PT Harendong Green Farm, CV Hugo Inovasi, Java Spices, PT Kampung Kearifan Indonesia, PT Kawanasi Sehat Dasacatur, PT Natural Joy Foods, serta PT Sumatran Organic Spice.

“Kami menilai, 11 perusahaan yang tampil di Biofach ini memiliki kemampuan mumpuni untuk memasok pangan-pangan organik ke pasar internasional. Fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha Indonesia pada pameran ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekspor produk organik Indonesia ke dunia,” kata Didi.

Baca Juga :  Kemendag Lepas Ekspor Bulu Mata Palsu Ke Sejumlah Negara

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer (PEPP) Miftah Farid menjelaskan, pada 2023, permintaan produk organik di seluruh dunia tercatat USD 231,52 miliar. Permintaan produk ini diproyeksikan meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13,9 persen per tahun pada 2024- 2030. “Saat ini, konsumen organik global terbesar berpusat di Eropa dan Amerika Utara. Segmen pasar yang dibidik terutama adalah sektor olahan pertanian seperti rempah-rempah, kopi, gula kelapa, dan beras organik. Merebaknya pola hidup vegan menjadi stimulus utama pendorong pertumbuhan pasar organik global dengan kisaran 15—17 persen,” ungkap Miftah.

Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto mengungkapkan, konstruksi Paviliun Indonesia didesain khusus untuk menarik pengunjung dan buyer selama pameran. “Selain itu, sebagai upaya mengoptimalkan target transaksi, masing-masing perusahaan peserta mendapat 35 tiket yang dapat dimanfaatkan untuk mengundang perusahaan importir yang menjadi target utama mereka agar berkunjung ke Paviliun Indonesia,” imbuh Eka.

Ekshibisi kelas dunia merupakan ajang pertemuan pemangku kepentingan di industri organik. Pada gelaran tahun ini, Biofach diikuti 2.550 perusahaan dari 94 negara dan dikunjungi 35.000 buyer dari 128 negara. Selain Eropa, peserta dan pengunjung Pameran Biofach datang dari berbagai wilayah seperti Amerika Serikat, Asia, Afrika, Australia, dan Timur Tengah. Selain pameran produk-produk organik, Biofach 2024 juga menyuguhkan rangkaian kegiatan pendukung lainnya. Beberapa diantaranya yaitu Biofach Congress serta sejumlah forum diskusi yang mengangkat topik organik dari sejumlah perspektif seperti pertanian, keberlanjutan, politik, ilmu pengetahuan, serta sektor perhotelan, restoran, dan katering.

Baca Juga :  Kemendag Kembangkan Logistik Dan Perdagangan Sumatera Utara

Biofach diprakarsai oleh Hagen Sunder, Hubert Rottner, dan Jurgen Ries pada 1990 di Ludwigshafen Stadthalle. Gelaran perdana Biofach diikuti 197 eksibitor dan berhasil menarik minat sebanyak 2.500 pengunjung. Selanjutnya pada 1999, penyelenggaraan Biofach berpindah lokasi ke Nuremberg. Relokasi ini sekaligus memisahkan antara pameran makanan organik dengan ekspo produk-produk kosmetik dan perawatan diri (personal care) organik di bawah jenama Vivaness. Setiap tahun, Biofach dan Vivaness digelar secara sinergis di Nuremberg Exhibition Centre.@

Rel/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top