Produk Huawei Ganti Ribuan Suku Cadang Yang Dilarang Di AS

HUAWEI
HUAWEI

Shenzhen | EGINDO.co – Huawei Technologies telah mengganti lebih dari 13.000 komponen pada produk-produknya yang terkena sanksi perdagangan Amerika Serikat, kata pendiri raksasa teknologi asal Tiongkok ini, menurut transkrip pidato yang diposting pada hari Jumat (17/3) oleh sebuah universitas di Tiongkok.

Menurut transkrip pidato bulan Februari yang diposting oleh Shanghai Jiao Tong University, Ren Zhengfei mengatakan bahwa Huawei selama tiga tahun terakhir telah mengganti 13.000 komponen tersebut dengan komponen pengganti dalam negeri China dan telah mendesain ulang 4.000 papan sirkuit untuk produk-produknya.

Dia mengatakan bahwa produksi papan sirkuit telah “stabil”.

Pernyataan tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters, memberikan gambaran tentang upaya Huawei untuk bangkit kembali dari pembatasan perdagangan AS.

Sejak 2019, Huawei, pemasok utama peralatan yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi 5G, telah menjadi target kontrol ekspor AS secara beruntun.

Kontrol tersebut memutus pasokan chip Huawei dari perusahaan-perusahaan AS dan aksesnya ke alat teknologi AS untuk merancang chipnya sendiri dan membuatnya diproduksi oleh mitra.

Pemerintahan Biden tahun lalu juga melarang penjualan peralatan Huawei baru di AS.

Ren membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pembicaraan dengan para ahli teknologi China pada 24 Februari, kata universitas tersebut. Perwakilan Huawei yang berbasis di AS tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat.

Ren mengatakan bahwa Huawei menginvestasikan US$23,8 miliar untuk penelitian dan pengembangan pada tahun 2022, dan “seiring dengan meningkatnya profitabilitas kami, kami akan terus meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan”.

Pendiri mengatakan bahwa perusahaan telah membangun sistem perencanaan sumber daya perusahaannya sendiri, yang disebut MetaERP. Sistem ini akan diluncurkan pada bulan April, dan akan membantu menjalankan fungsi bisnis intinya, termasuk keuangan, rantai pasokan, dan operasi manufaktur.

Ren mengatakan bahwa Huawei tidak memiliki rencana untuk meluncurkan saingan untuk model kecerdasan buatan ChatGPT yang sangat populer, tetapi mengatakan bahwa Microsoft, pendukung pengembang aplikasi OpenAI, tidak akan menjadi satu-satunya pemain yang dominan.

Dia mengatakan bahwa Huawei berfokus untuk menjadi “platform daya komputasi yang mendasari” AI.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top