Bryan,Texas | EGINDO.co – Setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya cedera dalam penembakan di sebuah taman industri di Texas tengah pada Kamis (8 April), kata polisi, yang terbaru dalam beberapa episode kekerasan senjata massal yang mematikan di AS selama tiga minggu terakhir.
Tersangka ditahan, menurut departemen kepolisian di kota Bryan, Texas, tempat serangan itu terjadi.
Para pejabat mengatakan pria bersenjata itu menembak dan melukai satu petugas setelah insiden itu dan merupakan karyawan pabrik lemari tempat dia melakukan penembakan. Penyelidik mengatakan mereka belum tahu apa yang memotivasi ledakan mematikan kekerasan di tempat kerja.
Menurut kepala polisi Eric Buske, petugas menerima telepon sekitar pukul 14.30 tentang serangan di Kabinet Kent Moore.
Buske mengatakan kepada wartawan satu orang tewas di tempat kejadian dan empat korban lainnya dibawa ke rumah sakit “dalam kondisi kritis dengan luka tembak”.
Departemen kepolisian Bryan mengkonfirmasi total tujuh korban, yang juga termasuk satu orang dengan cedera ringan dan satu lagi dengan masalah medis terpisah “terkait dengan insiden tersebut”.
Departemen Keamanan Publik Texas melaporkan bahwa seorang polisi negara bagian “ditembak saat mengejar seseorang yang dicurigai terlibat dalam penembakan di Bryan. Dia tetap dalam kondisi serius tetapi stabil”.
Tidak segera jelas apakah petugas itu termasuk di antara penghitungan departemen kepolisian Bryan.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “negara bagian akan membantu dengan cara apapun yang diperlukan untuk membantu menuntut tersangka”.
Kekerasan tersebut terjadi setelah serangkaian lebih dari setengah lusin penembakan massal yang mematikan di seluruh AS sejak pertengahan Maret, termasuk amukan yang menewaskan delapan orang di spa area Atlanta, 10 orang di supermarket di Boulder, Colorado, dan empat orang, termasuk sebuah Anak laki-laki berusia 9 tahun di Orange, California.
Bryan, sebuah kota dengan sekitar 87.000 penduduk dan pusat dari Brazos County, dapat dicapai dengan berkendara singkat dari Texas A&M University di dekat College Station sekitar 161km barat laut Houston.
Pada hari Rabu, seorang mantan pemain sepak bola profesional menembak dan membunuh seorang dokter terkemuka Carolina Selatan, istrinya, dua cucunya dan seorang pria lainnya sebelum bunuh diri di rumahnya yang tidak jauh dari sana, kata pihak berwenang pada hari Kamis.
Penembakan terbaru di Texas terjadi beberapa jam setelah Presiden Joe Biden dan Jaksa Agung Merrick Garland mengumumkan langkah-langkah terbatas untuk mengatasi lonjakan kekerasan senjata AS dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber : CNA/SL