Presiden Yakini Indonesia Detail Tangani Inflasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyakini, tidak ada negara yang bekerja sedetail Indonesia dalam mengendalikan inflasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyakini, tidak ada negara yang bekerja sedetail Indonesia dalam mengendalikan inflasi

Jakarta | EGINDO.co             -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyakini, tidak ada negara yang bekerja sedetail Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Menurutnya, upaya pengendalian inflasi negara-negara lain hanya melalui bank sentral yang menaikkan suku bunga.

“Tidak hanya urusan menaikkan suku bunga yang itu menjadi kewenangan dari Bank Indonesia. Tapi dalam praktik riil kita juga langsung masuk ke sumbernya, yaitu kenaikan barang dan jasa,” kata Presiden dalam sambutan pada acara Investor Daily Summit, di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Ia mengungkapkan, sebanyak dua kali telah mengumpulkan para kepala daerah terkait pengendalian inflasi secara nasional. Ia pun memastikan pengarahan kepada kepala daerah akan terus dilakukan bersamaan dengan evaluasi secara berkala.

Kepala Negara mengaku telah memberikan kewenangan kepada daerah untuk menggunakan Dana Transfer Umum (DTU) sebesar dua persen. Slain itu, pos anggaran belanja tidak terduga di postur APBD masing-masing dalam upaya pengendalian inflasi.

Menurutnya, kerja secara detail cukup membantu pengendalian inflasi yang lebih rendah dari perkiraan yakni untuk mencapai 6,8 persen. Hal ini menyusul adanya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Kemarin dihitung 6,8 persen, jatuhnya di 5,9 persen karena pemda-pemda sudah mulai bergerak ke sana. Saya cek secara sampling sudah bergerak,” ungkapnya.

Presiden menyebut, Indonesia relatif baik dalam mengendalikan inflasi dibandingkan negara lain, seperti Argentina yang sudah mencapai 83,5 persen. Menurutnya, ini terbantu dari kinerja Bank Indonesia selaku bank sentral dengan Kementerian Keuangan.

Ia memastikan kedua lembaga tersebut bekerja beriringan, serta berkomunikasi baik sehingga tidak tumpang tindih. Selain itu agar kebijakan fiskal dan moneter dapat berjalan bersama-sama.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top