Beijing | EGINDO.co – Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan ia mendukung Kazakhstan untuk bergabung dengan blok BRICS, media pemerintah Tiongkok melaporkan pada hari Rabu (3 Juli), saat kelompok negara berkembang tersebut mempertimbangkan perluasan lebih lanjut untuk menyaingi tatanan dunia yang didominasi Barat yang dianggapnya sudah ketinggalan zaman.
Berbicara kepada pers bersama Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev setelah pertemuan di ibu kota negara Asia Tengah tersebut, Xi mendorong Kazakhstan untuk “memainkan peran sebagai kekuatan menengah di panggung internasional dan memberikan kontribusi yang semestinya bagi tata kelola global”, sembari mendukung aksesi Astana.
Tiongkok dan Rusia mendorong perluasan pengelompokan BRICS, yang juga mencakup Brasil, India, dan Afrika Selatan, karena mereka berupaya melawan dominasi ekonomi Barat.
Awalnya merupakan akronim yang dicetuskan oleh kepala ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill pada tahun 2001, blok tersebut didirikan sebagai klub informal beranggotakan empat negara pada tahun 2009 dan menambahkan Afrika Selatan setahun kemudian.
Agustus lalu, blok BRICS setuju untuk menerima Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab. Namun, Arab Saudi belum bergabung dengan kelompok tersebut.
Argentina telah berencana untuk bergabung dengan BRICS, tetapi Presiden Javier Milei menarik negaranya segera setelah menjabat pada bulan Desember.
Xi berada di Kazakhstan untuk menghadiri pertemuan kepala negara Organisasi Kerjasama Shanghai dari tanggal 3-4 Juli.
Selama pertemuannya dengan Tokayev, Tiongkok dan Kazakhstan juga sepakat untuk menggandakan perdagangan dua arah mereka sesegera mungkin, tambah laporan tersebut.
Sumber : CNA/SL