Presiden Xi Berjanji Akan Tindak Keras Terhadap Korupsi

Presiden Xi Jinping
Presiden Xi Jinping

Beijing | EGINDO.co – Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berjanji untuk meningkatkan tindakan keras terhadap korupsi di sektor-sektor utama, termasuk keuangan, energi dan infrastruktur, media pemerintah melaporkan.

Xi, yang memulai dekade keduanya sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok pada tahun 2022 dengan melanggar norma-norma politik yang sudah lama ada, telah melancarkan kampanye sengit melawan korupsi sejak mengambil alih kekuasaan.

Para pendukungnya mengatakan kampanye tersebut mempromosikan pemerintahan yang bersih, meskipun para kritikus membantah bahwa kampanye tersebut berfungsi sebagai sarana bagi Xi untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya.

Dalam pidatonya di hadapan badan anti-korupsi Partai Komunis yang berkuasa, Xi memerintahkan “upaya yang lebih besar” untuk memerangi korupsi di “keuangan, perusahaan milik negara, energi, obat-obatan dan infrastruktur”, kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Senin malam (8 Januari). .

Baca Juga :  China Lambat Respons Gejolak Ekonomi, Pasar Kebingungan

“Kemenangan luar biasa telah diraih dalam pemberantasan korupsi, dengan kemajuan yang terkonsolidasi sepenuhnya” selama sepuluh tahun terakhir, kata Xi, menurut Xinhua.

Namun “situasinya masih buruk dan rumit”, dia memperingatkan.

“Kita harus sepenuhnya menyadari perkembangan baru dalam pemberantasan korupsi dan tempat berkembang biak serta kondisi korupsi,” katanya.

Sekitar 4,8 juta pejabat partai di Tiongkok telah diselidiki sejak tahun 2012, menurut angka resmi terbaru pada bulan Juni 2022.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 1,5 juta orang telah dijatuhi hukuman mulai dari hukuman penjara yang lama hingga pemecatan dari jabatan resmi, penurunan pangkat, dan pengusiran dari partai.

Dalam beberapa bulan terakhir, kampanye ini telah menyebar ke berbagai industri termasuk perbankan, asuransi, bisnis yang didukung negara, dan olahraga.

Baca Juga :  AS, Kanada Khawatir Ekonomi Akan Rusak Akibat Protes Supir

Stasiun penyiaran negara CCTV melaporkan pada hari Senin bahwa seorang mantan eksekutif puncak di sebuah perusahaan minyak dan gas milik negara telah ditangkap karena dugaan suap.

Dan pada hari yang sama, lembaga antirasuah itu mengumumkan penyelidikan terhadap mantan kepala kantor operasi ekonomi perusahaan monopoli tembakau milik negara itu.

Akhir bulan lalu, mantan wakil ketua regulator perbankan negara itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, media pemerintah melaporkan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top