Taipei | EGINDO.co – Presiden Taiwan Lai Ching-te bertemu dengan para eksekutif teknologi pada hari Sabtu untuk membahas cara menanggapi tarif baru AS, dengan janji untuk memastikan daya saing global Taiwan dan melindungi kepentingan pulau tersebut.
Presiden Donald Trump mengumumkan tarif impor menyeluruh pada hari Rabu dengan bea masuk yang jauh lebih tinggi untuk puluhan mitra dagang, termasuk Taiwan, yang memiliki surplus perdagangan besar dengan Amerika Serikat dan menghadapi bea masuk sebesar 32 persen atas produk-produknya.
Namun, tarif AS tidak berlaku untuk semikonduktor, ekspor utama Taiwan.
Lai bertemu dengan para eksekutif di kediaman resminya untuk membahas tanggapan terhadap “tantangan ekonomi dan perdagangan global yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif timbal balik,” kata juru bicaranya Karen Kuo dalam sebuah pernyataan.
Ia tidak mengatakan perusahaan mana yang hadir, hanya mengatakan ada beberapa perwakilan dari industri teknologi informasi dan komunikasi, atau TIK.
Lai “berharap dapat memberikan dukungan terbesar bagi industri, menstabilkan situasi ekonomi, memastikan daya saing global industri Taiwan, dan menjaga kepentingan nasional negara kita serta kemajuan ekonomi kita yang terus berlanjut,” kata Kuo.
Taiwan adalah rumah bagi TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok penting bagi perusahaan-perusahaan termasuk Apple dan Nvidia.
Media Taiwan melaporkan bahwa peserta pertemuan Lai termasuk Wakil Kepala Operasional TSMC Cliff Hou, yang juga ketua Asosiasi Industri Semikonduktor Taiwan, dan Young Liu, ketua pemasok utama Apple Foxconn.
TSMC tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang apakah mereka menghadiri pertemuan tersebut. TSMC sedang dalam periode tenang menjelang pengumuman pendapatan kuartal pertamanya pada tanggal 17 April.
Foxconn juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pada hari Jumat, pemerintah Taiwan mengatakan akan memberikan bantuan keuangan sebesar T$88 miliar ($2,67 miliar) bagi perusahaan dan industri untuk mengatasi dampak tarif AS.
Taiwan, yang mengatakan tarif tersebut tidak masuk akal, telah mengatakan akan membahasnya dengan Amerika Serikat dan belum mengumumkan tarif pembalasan apa pun.
Sumber : CNA/SL