Presiden Guatemala Tegaskan Dukungannya Terhadap ‘Saudara’ di Taiwan

Bendera Guatemala dengan Bendera Taiwan
Bendera Guatemala dengan Bendera Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Guatemala, salah satu dari sedikit sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa, menegaskan kembali dukungannya terhadap pulau itu pada hari Kamis (5 Juni) selama kunjungan Presiden Bernardo Arevalo, yang mengatakan rakyatnya akan berjalan bersama dengan “saudara-saudara” mereka di Taiwan.

Guatemala adalah salah satu dari hanya 12 negara yang mempertahankan hubungan formal dengan Taiwan yang diklaim Tiongkok dan Beijing telah meningkatkan kampanyenya untuk memenangkan negara-negara tersebut ke pihaknya. Taiwan mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menjalin hubungan antarnegara dan Beijing tidak memiliki hak untuk ikut campur.

Arevalo, dalam perjalanan pertamanya ke Taiwan sejak menjabat tahun lalu, mengatakan pada upacara penyambutan dengan Presiden Taiwan Lai Ching-te bahwa kedua belah pihak adalah sahabat karib dan “masyarakat yang bersaudara”.

“Kami berterima kasih kepada sekutu kami atas dukungan yang selalu kami terima selama lebih dari 90 tahun ini. Kami menegaskan kembali dukungan Republik Guatemala untuk Republik Tiongkok, Taiwan,” katanya di kantor kepresidenan, mengacu pada nama resmi pulau itu.

“Atas nama rakyat Guatemala, saya mengulurkan tangan kepada rakyat Taiwan dengan keyakinan bahwa kita akan berjalan bersama di sepanjang jalan menuju kesejahteraan bersama, yang akan kita buat lebih mendalam dan lebih menyeluruh hari ini.”

Arevalo didampingi oleh menteri luar negeri dan ekonominya. Lai, yang berdiri di samping Arevalo, mengatakan Taiwan dan Guatemala akan terus memperdalam kerja sama mereka.

“Meskipun kedua negara kita secara geografis berjauhan, tetapi cita-cita dan nilai-nilai kedua bangsa saling terkait erat,” katanya.

Amerika Serikat khawatir dengan upaya Tiongkok untuk merebut sekutu Taiwan, terutama di Amerika Latin.

Pada bulan Februari, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memuji hubungan Guatemala dengan Taiwan saat berkunjung ke negara itu, dengan mengatakan Amerika Serikat akan membantu mendukungnya.

Pada tahun 2023, presiden Taiwan saat itu, Tsai Ing-wen, pergi ke Guatemala seminggu setelah negara tetangga Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei demi Beijing.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top