Presiden AS Biden Setujui Bantuan Militer US$571 Juta untuk Taiwan

Presiden Joe Biden
Presiden Joe Biden

Washington | EGINDO.co – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Jumat (20 Desember) menyetujui bantuan pertahanan senilai US$571,3 juta untuk Taiwan, kata Gedung Putih, saat Demokrat tersebut bersiap untuk meninggalkan jabatannya menjelang pelantikan Donald Trump pada bulan Januari.

Amerika Serikat tidak secara resmi mengakui Taiwan secara diplomatik, tetapi merupakan sekutu strategis dan pemasok senjata terbesar bagi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

China, yang telah meningkatkan tekanan politik dan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, telah berulang kali meminta Washington untuk berhenti mengirim senjata dan bantuan ke pulau itu, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Pejabat Taiwan mengatakan China minggu lalu mengadakan latihan maritim terbesarnya dalam beberapa tahun, dengan sekitar 90 kapal dikerahkan dari dekat pulau-pulau selatan Jepang ke Laut Cina Selatan.

Baca Juga :  Tekanan Intervensi Regulasi Meningkat Untuk Bank Di AS

Beijing tidak mengonfirmasi latihan tersebut.

Dalam pernyataan singkatnya, Gedung Putih mengatakan Biden telah memberi wewenang kepada menteri luar negerinya untuk “mengarahkan penarikan dana hingga US$571,3 juta untuk peralatan dan layanan pertahanan dari Departemen Pertahanan, serta pendidikan dan pelatihan militer, untuk memberikan bantuan kepada Taiwan”.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian paket bantuan militer, yang diberikan kurang dari tiga bulan setelah paket serupa senilai US$567 juta disahkan.

Beijing secara teratur menyatakan kemarahannya atas dukungan internasional untuk Taipei dan menuduh Washington mencampuri urusannya.

China mempertahankan kehadiran jet tempur, pesawat nirawak, dan kapal perang hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut.

Beijing mengatakan tidak akan pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, dan juga telah meningkatkan retorika tentang “penyatuan” yang “tidak dapat dihindari”.

Baca Juga :  Microsoft : Peretas dari China, Rusia, dan Iran gunakan AI

China telah “memperkuat” tekanan diplomatik, politik, dan militernya terhadap Taiwan pada tahun 2023, menurut laporan Pentagon AS yang dirilis minggu ini.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top