PPKM Jawa-Bali, Sudah 26 Daerah Level 1

Jelang Berakhir PPKM
PPKM akan diperpanjang lagi

Jakarta | EGINDO.co – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang hingga 29 November 2021. Namun, kini jumlah keseluruhan menjadi 26 Kabupaten/Kota yang masuk Level 1 dan 61 Kabupaten/Kota yang masuk pada Level 2. “Dalam asesmen yang akan berlaku dalam dua minggu ke depan, terdapat penambahan Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 2 sebanyak 10 Kabupaten/Kota dan Level 1 sebanyak 5 Kabupaten/Kota. Hingga jumlah keseluruhan Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 1 menjadi 26 Kabupaten Kota, Level 2 menjadi 61 Kabupaten/Kota dan Level 3 menjadi 41 Kabupaten/Kota. Terkait detail keputusan kembali dituangkan dalam Inmendagri,” Kata Menko Luhut dalam siaran persnya, Senin (15/11/2021) malam.

Selain itu, Menko Luhut juga meminta agar seluruh masyaralat tetap berhati-hati mengingat masih terdapat 47 persen Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansia nya masih di bawah 50 persen dan 75 persen Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang suntikan vaksinasi dosis kedua-nya masih di bawah 50 persen. Lebih rinci lagi, masih ada 16 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50 persen.

Baca Juga :  PPKM Jawa-Bali Diperpanjang,Nonton Bioskop Level 1, 2, & 3

Menurutnya hingga saat ini pemerintah juga terus menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang patuh akan protokol kesehatan semakin berkurang dari hari ke harinya. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi Covid-19 di masa Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Untuk itu kata Luhut, dalam menyambut Nataru yang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dan Protokol Kesehatan utamanya di tempat kerumunan. Selain itu Pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansia nya masih di bawah 50 persen.

Baca Juga :  Roel Dan 5 Lainnya Ditembak Dalam Serangan Politisi Filipina

Pemerintah juga akan terus memperkuat aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga.

Luhut menyatakan pemerintah juga berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar. Selain itu pemerintah juga mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus akibat Nataru.

Kesiapan segala aspek baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi untuk diperhitungkan dari sekarang. Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid19 pada periode Nataru 2021, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi kita ke depan.

Ditegaskannya, angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, untuk itu pemerintah mengajak semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati menaati kembali protokol kesehatan.@

Baca Juga :  KLHK: Membangun Perhutanan Sosial Produktif Berkelanjutan

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :