Polisi Tewaskan Pria Bersenjata Terobos Gedung FBI Ohio

Pria Bersenjata Terobos Gedung FBI Ohio
Pria Bersenjata Terobos Gedung FBI Ohio

Cincinnati | EGINDO.co – Seorang pria bersenjata yang mencoba menerobos gedung FBI di Cincinnati, Ohio, kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Kamis (11 Agustus), menyusul pengejaran mobil dan kebuntuan panjang di ladang jagung, kata para pejabat.

Polisi belum mengidentifikasi pria yang tewas itu dan selama beberapa jumpa pers tidak akan mengomentari motifnya. The New York Times dan NBC News mengutip sumber tanpa nama yang mengidentifikasi pria itu sebagai Ricky Shiffer, 42 tahun.

Seorang reporter NBC News, mengutip dua pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya, mengatakan di Twitter bahwa tersangka berada di gedung Capitol AS di Washington selama serangan oleh para pendukung Presiden Donald Trump pada 6 Januari 2021.

Baca Juga :  WHO: Varian Covid-19 India Ditemukan Setidaknya Di 17 Negara

Beberapa pendukung Trump mengklaim keluhannya dengan FBI atas keterlibatannya dengan agensi yang telah memasukkan penyelidikannya ke dalam dukungan Rusia untuk kampanye presiden 2016 dan penggeledahan rumahnya di Florida pada hari Senin.

Insiden Ohio dimulai pada Kamis pagi ketika tersangka gagal mencoba memasuki fasilitas penyaringan pengunjung FBI. Dia kemudian melarikan diri dari daerah itu dengan kendaraan putih, menuju utara di Interstate 71, kata FBI.

Pengejaran terjadi dan tersangka menembakkan senjatanya ke polisi negara bagian, kata juru bicara Patroli Jalan Raya Ohio State Nathan Dennis dalam jumpa pers.

Kendaraan akhirnya berhenti dan terjadi baku tembak antara tersangka dan petugas polisi, katanya. Tidak ada polisi yang terluka, tambahnya.

Baca Juga :  KPK: Berkas Perkara Penyuap Dodi Alex Noerdin, PN Palembang

“Sepanjang hari ini aparat penegak hukum berusaha berunding dengan tersangka. Setelah beberapa lama negosiasi gagal,” kata Dennis.

“Tersangka kemudian menodongkan senjata api ke arah penegak hukum dan tembakan dilepaskan oleh aparat penegak hukum di tempat kejadian,” kata Dennis. Dia mengatakan tersangka meninggal di lokasi.

FBI telah menjadi subyek ancaman online sejak agennya menggeledah real Florida Trump pada hari Senin sebagai bagian dari penyelidikan dokumen yang dihapus dari Gedung Putih ketika ia meninggalkan kantor pada Januari 2021.

The New York Times, mengutip dua pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan para penyelidik sedang mencari tahu apakah tersangka memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok ekstremis.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top