Chisinau | EGINDO.co – Polisi di Moldova mengerahkan para ahli penjinak bom pada hari Rabu (3 Desember) ke sebuah komunitas yang berjarak beberapa mil dari perbatasan Ukraina setelah seorang penduduk mengira sebuah drone yang di-grounded sebagai “mainan” dan membawanya pulang.
Ketika polisi tiba di Pepeni di distrik Singerei, sekitar 100 kilometer (62 mil) di utara ibu kota, Chisinau, mereka menemukan bahwa drone yang ditemukan empat hari sebelumnya telah dilucuti komponennya.
Polisi mengatakan drone tersebut tidak mengandung bahan peledak atau menimbulkan bahaya, dan mengimbau masyarakat untuk “tidak menyentuh atau mencoba mengangkut drone yang jatuh atau benda serupa.”
Pihak berwenang tidak mengatakan dari mana drone itu berasal. Mereka mengatakan itu adalah drone jenis Gerbera yang biasanya digunakan untuk serangan dadakan atau observasi. Rusia telah menggunakannya di Ukraina.
Polisi telah diberi tahu oleh walikota Pepeni. Rekaman video yang diunggah oleh balai kota di media sosial menunjukkan drone tersebut berada di atas sebuah trailer yang dikaitkan ke traktor kecil yang biasa digunakan di permukiman pedesaan.
“Seorang warga mengira itu mainan … dan membawanya ke wilayah Pepeni,” ujar Wali Kota Oleg Cernei dalam video tersebut. “Begitu muncul di dalam batas wilayah komune, saya mengidentifikasi orang tersebut dan memberi tahu lembaga-lembaga negara.”
Drone di Moldova
Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian pelanggaran wilayah udara dan penemuan drone di wilayah Moldova sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Pekan lalu, wilayah udara Moldova ditembus beberapa kali oleh kendaraan udara tak berawak selama serangan Rusia di Ukraina. Sebuah drone ditemukan bertengger di atap sebuah rumah di sebuah desa di distrik Floresti.
Duta Besar Rusia dipanggil ke Kementerian Luar Negeri terkait insiden-insiden tersebut.
Sumber ; CNA/SL