Polisi Malaysia Peringatkan Konten Provokatif Di Medsos

Polisi Malaysia Peringatkan Konten Provokatif
Polisi Malaysia Peringatkan Konten Provokatif

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Polisi Malaysia telah memperingatkan pengguna media sosial negara itu untuk menahan diri dari memposting konten “provokatif” tentang ras dan agama setelah pemilihan umum yang memecah belah pada Sabtu (19 November) yang berakhir di parlemen yang ditunda.

Dua aliansi besar sekarang berlomba untuk mendapatkan dukungan dari partai lain untuk membentuk pemerintahan: Blok Pakatan Harapan (PH) multietnis dan progresif yang dipimpin oleh pemimpin oposisi veteran Anwar Ibrahim dan koalisi Perikatan Nasional (PN) Muslim Melayu konservatif yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin.

Peringatan polisi datang ketika narasi berbasis ras mendominasi obrolan politik di media sosial selama dan setelah pemilihan, menurut proyek pemantauan ujaran kebencian online yang dijalankan oleh Pusat Jurnalisme Independen yang berbasis di Malaysia.

Baca Juga :  Energi, Air Murah Serta Lahan Luas Jadikan Johor Daya Tarik Operator Pusat Data

Itu juga terjadi di tengah kemenangan elektoral oleh Parti Islam Se-Malaysia (PAS) yang menggembar-gemborkan hukum syariah, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor atas potensi dampaknya terhadap kebijakan.

Ras dan agama adalah masalah pelik di Malaysia yang multikultural, yang memiliki mayoritas mayoritas Muslim etnis Melayu bersama etnis China dan minoritas etnis India yang signifikan dari agama lain.

Polisi mengatakan mereka telah mendeteksi konten media sosial yang menyinggung sentimen ras dan agama serta menghina monarki negara setelah pemilu.

“Tindakan tegas … akan diambil terhadap pengguna yang berupaya menghasut situasi yang dapat mengancam keselamatan dan ketertiban publik,” kata Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani dalam sebuah pernyataan Senin malam.

Baca Juga :  49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap, Bantu Sindikat Selundup TKA via KLIA

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah telah memberi waktu kepada partai politik hingga pukul 14:00 pada hari Selasa untuk membentuk aliansi pemerintah, setelah tidak ada koalisi yang memenangkan cukup kursi untuk mayoritas parlemen.

Blok Muhyiddin termasuk partai Islam PAS, yang telah mengadvokasi interpretasi yang ketat terhadap syariah, sementara aliansi Anwar termasuk Partai Aksi Demokratik, sebuah partai yang didominasi China tidak populer dengan banyak pemilih Melayu konservatif.

Pengguna media sosial Malaysia pada hari Senin melaporkan banyak posting di platform video pendek TikTok setelah pemilihan yang menyebutkan kerusuhan ras yang mematikan di Kuala Lumpur pada 13 Mei 1969.

Sekitar 200 orang tewas dalam bentrokan itu, yang terjadi setelah partai-partai oposisi yang didukung komunitas etnis Tionghoa melakukan terobosan dalam pemilihan umum tiga hari sebelumnya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top