Polisi Malaysia Intensif Operasi Sertifikat Vaksinasi Palsu

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Acryl Sani Abdullah Sani
Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Acryl Sani Abdullah Sani

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) akan mengintensifkan operasi dan pemantauan dalam melacak pihak-pihak yang terlibat dalam penjualan sertifikat vaksinasi COVID-19 palsu.

Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan tidak menutup kemungkinan sindikat semacam itu ada di negara bagian lain selain Terengganu, di mana seorang dokter yang diduga menerbitkan sertifikat vaksinasi COVID-19 palsu ditangkap pada Sabtu.

“Karena itu, saya telah menginstruksikan kepala Departemen Investigasi Kriminal (CID) di negara bagian, melalui direktur CID Bukit Aman dan direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Bukit Aman, untuk melakukan pekerjaan intelijen.”

“Ini untuk mendeteksi apakah ada hal serupa (penjualan sertifikat vaksinasi palsu) terjadi di tempat lain,” katanya usai mengikuti program pendidikan dan keterampilan awal anak autis di Pusat Pelatihan Kepolisian Kuala Lumpur, Rabu (12/1).

Baca Juga :  Pasukan Korea Utara Menggelar Kompetisi Tembakan Artileri

Acryl Sani mengatakan, sejauh ini polisi baru mendeteksi kasus di Marang, Terengganu.

Polisi sedang menyelidiki untuk melihat apakah ada kasus serupa di negara bagian lain, tambahnya.

Dia mengatakan polisi melihat kasus ini dengan serius.

“PDRM tidak ingin melihat upaya dan langkah pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 terhambat karena tindakan beberapa pihak yang dapat mengancam citra negara,” tambahnya.

Pada Senin, Kapolsek Terengganu Rohaimi Md Isa membenarkan bahwa seorang dokter berusia 51 tahun ditangkap di kliniknya dalam razia yang dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan Terengganu, menyusul pengaduan dari masyarakat.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top