Polisi Filipina Gerebek, Tangkap 450 Orang Di Pusat Penipuan Warga China

Polisi Filipina gerebek dan tangkap 450 orang lebih
Polisi Filipina gerebek dan tangkap 450 orang lebih

Manila | EGINDO.co – Polisi Filipina menangkap lebih dari 450 orang dalam penggerebekan terhadap operator permainan lepas pantai yang diduga dijalankan oleh orang China di Manila, kata komisi antikejahatan terorganisasi negara itu.

Interogasi awal menunjukkan bahwa lokasi di pinggiran kota itu telah beroperasi sebagai pusat penipuan, yang menargetkan korban di China dan India dengan skema taruhan olahraga dan investasi, kata komisi itu setelah penggerebekan pada hari Kamis (20 Februari), yang menyebabkan 137 warga negara China ditahan.

“Kami menangkap sekitar lima bos China,” kata kepala komisi Gilberto Cruz kepada AFP pada hari Jumat, seraya menambahkan bahwa mereka menghadapi potensi tuduhan perdagangan manusia.

Baca Juga :  Amazon,Vrio Luncurkan Internet Satelit di Amerika Selatan, saingi Starlink

Diblokir oleh Presiden Ferdinand Marcos tahun lalu, operator permainan daring Filipina, atau POGO, dikatakan digunakan sebagai kedok oleh kelompok kejahatan terorganisasi untuk perdagangan manusia, pencucian uang, penipuan daring, penculikan, dan bahkan pembunuhan.

“Penggerebekan ini membuktikan bahwa pekerja POGO sebelumnya masih berusaha melanjutkan kegiatan penipuan mereka meskipun ada larangan,” kata Cruz.

Sebelumnya, ia mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 21.000 warga negara Tiongkok terus menjalankan operasi penipuan berskala kecil di negara tersebut sejak larangan permainan daring.

Kekhawatiran internasional telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir atas operasi penipuan serupa di negara-negara Asia lainnya yang sering kali dikelola oleh korban perdagangan manusia yang ditipu atau dipaksa untuk mempromosikan investasi mata uang kripto palsu dan penipuan lainnya.

Baca Juga :  Kebakaran Gedung Rektorat UIN Jakarta, Diduga Korsleting

Presiden Marcos telah menempatkan POGO di pusat pesan kampanye terbarunya menjelang pemilihan paruh waktu pada bulan Mei, dengan membingkai dugaan toleransi pendahulunya Rodrigo Duterte terhadap situs-situs tersebut sebagai bukti hubungan yang terlalu akrab dengan Tiongkok.

Penggerebekan hari Kamis adalah yang terbaru dari serangkaian penggerebekan tahun ini, termasuk satu penggerebekan pada bulan Januari yang menyebabkan sekitar 400 orang asing ditangkap di ibu kota, termasuk banyak warga negara Tiongkok.

Lembaga pemikir yang berbasis di Washington, United States Institute of Peace, mengatakan dalam laporan Mei 2024 bahwa penipu daring menargetkan jutaan korban di seluruh dunia dan meraup pendapatan tahunan sebesar US$64 miliar.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top