Warsawa | EGINDO.co – Menteri Olahraga Polandia Kamil Bortniczuk pada hari Kamis (2 Februari) mengatakan bahwa dia mengharapkan beberapa lusin negara untuk menentang masuknya atlet dari Rusia dan Belarusia ke Olimpiade Paris 2024.
“Saya pikir minggu depan … sikap yang sangat tegas dari perwakilan dari 40 negara ini akan terungkap,” katanya kepada televisi pemerintah.
Posisi tersebut akan “sangat jelas menentang partisipasi Rusia dan Belarusia dalam Olimpiade”, katanya.
Dia mengatakan dia percaya bahwa negara-negara tersebut terutama akan mencakup anggota Uni Eropa dan Inggris.
Menteri olahraga dari kelompok tersebut memiliki panggilan video yang dijadwalkan pada 10 Februari, tambahnya.
Bortniczuk juga menyebut Amerika Serikat, meskipun Gedung Putih pada Kamis mengatakan akan mendukung atlet Rusia dan Belarusia untuk bertanding sebagai tim netral.
“Amerika Serikat telah mendukung penangguhan badan olahraga nasional Rusia dan Belarusia dari federasi olahraga internasional,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, Kamis.
Namun, jika atlet diundang ke acara internasional, seperti Olimpiade, “harus jelas bahwa mereka tidak mewakili negara Rusia atau Belarusia”, katanya.
“Penggunaan bendera resmi negara Rusia, Belarusia, lambang dan lagu harus dilarang juga.”
Beberapa hari terakhir telah terjadi perdebatan yang berkembang tentang Olimpiade Paris 2024.
Ukraina menyerukan agar atlet Rusia dilarang sepenuhnya karena invasi brutal negara mereka ke Ukraina, dengan atlet Ukraina di antara para korban. Rusia mendorong agar semua pembatasan dicabut, mengatakan bahwa Olimpiade tidak boleh dipolitisasi.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan sedang memeriksa “jalur” bagi Rusia untuk ambil bagian dalam Olimpiade musim panas, mungkin sebagai atlet netral.
Sebelumnya pada hari Kamis, Bortniczuk dan rekan-rekannya dari negara-negara Baltik mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam IOC.
“Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia mengutuk upaya Komite Olimpiade Internasional untuk membawa kembali atlet negara agresor, Rusia dan Belarusia, ke kompetisi internasional,” kata mereka.
Upaya untuk memasukkan para atlet “di bawah tabir netralitas melegitimasi keputusan politik dan propaganda luas negara-negara ini”, tambah mereka.
Sumber : CNA/SL