PM Malaysia Tolak Lengser, Rayu Partai Oposisi

PM
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin menolak untuk lengser. Dia tak ingin pemerintahannya runtuh dan berjanji untuk mengadakan pemilu tahun depan meskipun diakuinya kehilangan dukungan mayoritas di Parlemen.

PM Malaysia Muhyiddin Yassin akan mencari dukungan dari partai-partai oposisi untuk tetap berkuasa. Muhyiddin berjanji untuk menguji dukungan untuk kepemimpinannya ketika sidang Parlemen digelar bulan depan.

Menurut PM Muhyiddin kemarin, Jumat dia dapat mengambil jalan keluar yang mudah dan mengundurkan diri, tetapi tidak ada anggota Parlemen lain yang saat ini memiliki dukungan mayoritas yang diperlukan untuk ditunjuk oleh raja sebagai pemimpin baru. Muhyiddin mengatakan akan bertemu dengan para pemimpin oposisi untuk mendapatkan dukungan mereka. “Saya tidak berniat terus berpegang teguh pada kekuasaan. Dalam situasi ini, sudah sepantasnya mandat dikembalikan kepada rakyat untuk memilih pemerintahan baru pada waktunya. Tergantung pada situasi pandemi, saya memberikan komitmen bahwa pemilu ke-15 akan diadakan paling lambat akhir Juli tahun depan,” katanya, seperti dikutip AP, Sabtu (14/8/2021) hari ini.

Baca Juga :  Facebook Uji Peringatan Pengguna Posting Ekstremis

Disebutkan setidaknya delapan anggota Parlemen dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa, telah menandatangani deklarasi penarikan dukungan mereka kepada pemerintah, yang cukup untuk menyebabkan keruntuhannya. Dua menteri UMNO telah mengundurkan diri dari kabinet. Di bawah konstitusi Malaysia, perdana menteri harus mengundurkan diri jika dia kehilangan dukungan mayoritas dan raja dapat menunjuk seorang pemimpin baru yang dia yakini mendapat kepercayaan dari Parlemen.

Banyak anggota Parlemen oposisi menuduh Muhyiddin memutarbalikkan konstitusi karena terserah raja untuk memutuskan. “Upaya tak tahu malu untuk membeli anggota Parlemen oposisi dengan remah-remah,” kecam Teresa Kok, salah satu anggota Parlemen oposisi.@

AP/TimEGINDO.co

 

Bagikan :