PM Lee Menerima Suntikan Booster Vaksin Covid-19

Perdana Menteri Lee Hsien Loong
Perdana Menteri Lee Hsien Loong

Singapura | EGINDO.co – Perdana Menteri Lee Hsien Loong menerima suntikan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Singapura pada Jumat (17 September), hampir delapan bulan setelah menyelesaikan dosis keduanya.

Pemerintah mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan mulai menawarkan suntikan booster kepada orang-orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah, serta orang-orang berusia 60 tahun ke atas, dan penghuni fasilitas perawatan lanjut usia.

Dalam sebuah posting Facebook, Mr Lee, 69, mendorong orang lain untuk mengambil suntikan booster jika ditawarkan kepada mereka.

“Kasus meningkat pesat. Jab booster akan memperkuat perlindungan Anda terhadap COVID-19,” kata Lee.

“Jika Anda ditawari booster, silakan ambil. Ini akan mengurangi kemungkinan Anda sakit parah, atau membutuhkan perawatan ICU.”

Baca Juga :  2.470 Kasus Baru Covid-19 Di Singapura, Meninggal 14 Orang

Mr Lee menyelesaikan rejimen vaksinasinya dengan vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Januari.

Komite Pakar Vaksinasi COVID-19 telah merekomendasikan bahwa orang berusia 60 tahun ke atas harus menerima dosis booster vaksin mRNA sekitar enam hingga sembilan bulan setelah menyelesaikan program vaksinasi utama mereka.

Lansia yang menyelesaikan dua dosis setidaknya enam bulan lalu akan menerima SMS dengan tautan pribadi untuk membuat janji untuk dosis ketiga, kata Mr Lee.

Lansia berisiko terinfeksi COVID-19 yang parah dan dapat mengembangkan respons kekebalan yang lebih rendah dari rejimen vaksinasi dua dosis mereka, kata Kementerian Kesehatan (MOH) saat membuat pengumuman.

Ini ditambah dengan penurunan kekebalan yang diharapkan dari waktu ke waktu, karena banyak yang divaksinasi sebelumnya, tambahnya.

Baca Juga :  Singapura, AS Jalin Dialog Perkuat Kerja Sama Keamanan Siber

Sedangkan untuk orang dengan gangguan kekebalan, mereka memiliki “respon imun tumpul” terhadap vaksinasi, dan juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19, kata Depkes saat itu.

Mereka harus menerima dosis ketiga dari vaksin mRNA yang sama dua bulan setelah dosis kedua mereka, “sebagai bagian dari vaksinasi utama mereka untuk memastikan bahwa mereka memulai dengan respon imun protektif yang memadai terhadap vaksinasi”, kata Depkes.

Individu yang immunocompromised akan dihubungi oleh dokter mereka, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

Singapura juga mempelajari kemungkinan menggunakan vaksin non-mRNA sebagai suntikan booster dan sedang dalam pembicaraan dengan pemasok untuk mendapatkan botol, Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary mengatakan pada hari Selasa.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top