PM Jepang Bicara Dengan PM Li Qiang,Pelepasan Air Radioaktif

Pelepasan Air Limbah Radioaktif Fukushima
Pelepasan Air Limbah Radioaktif Fukushima

Tokyo | EGINDO.co – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Rabu (6 September) bahwa dia menjelaskan sikap Jepang terhadap pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima kepada Perdana Menteri China Li Qiang di sela-sela pertemuan regional di Indonesia.

Jepang mulai melepaskan air dari pembangkit listrik yang rusak ke laut bulan lalu, sehingga menuai kritik keras dari Tiongkok. Sebagai balasannya, Tiongkok telah memberlakukan larangan menyeluruh terhadap semua impor perairan dari Jepang.

Gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011 memicu krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima Daiichi dan merupakan bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl 25 tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Kim Jong Un Berjanji Kembangkan Kerjasama Dengan China

Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa dia berbicara singkat dengan Qiang menjelang sesi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta.

“Saat ngobrol, saya menjelaskan posisi Jepang mengenai air yang diolah kepada Perdana Menteri Li,” kata Kishida. Dia menolak mengatakan bagaimana tanggapan Li.

Kishida menghindari berkomentar langsung mengenai apakah dia telah meminta agar larangan impor perairan dicabut selama pembicaraannya dengan Li, dan mengulangi bahwa dia telah menjelaskan posisi Jepang. Dia menambahkan belum ada keputusan mengenai apakah dia akan berbicara dengan Li lagi di sela-sela KTT Kelompok 20 (G20) akhir pekan ini.

Pembicaraan dengan Li menandai pertama kalinya keduanya bertemu langsung, kata Kementerian Luar Negeri Jepang. Ini juga merupakan pembicaraan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak pelepasan air dari pembangkit listrik Fukushima.

Baca Juga :  Kapal Perang China Rencana Kunjungan Ke Kamboja, AS Khawatir

Kunjungan ketua partai koalisi junior Jepang ke Tiongkok pada akhir Agustus ditunda di tengah memburuknya hubungan antara Tokyo dan Beijing setelah pelepasan air.

Air diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium, radionuklida yang sulit dipisahkan dari air, dan kemudian diencerkan hingga tingkat yang diterima secara internasional sebelum dilepaskan ke laut.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top