PM Jepang Berjanji Dukung Bisnis Yang Terdampak Tarif AS

PM Shigeru Ishiba
PM Shigeru Ishiba

Tokyo | EGINDO.co – Jepang akan mendirikan sekitar 1.000 “pusat konsultasi” untuk bisnis yang terkena tarif AS, Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengatakan Selasa (1 April) saat ia berjanji untuk terus mendorong agar dibebaskan dari pungutan tersebut.

Tokyo adalah salah satu sekutu ekonomi dan strategis terdekat Washington, dengan perusahaan-perusahaannya sebagai investor terbesar di Amerika Serikat dan sekitar satu dari 10 pekerjaan Jepang terkait dengan sektor otomotif.

Trump mengatakan ia akan mengumumkan pada hari Rabu tarif mana yang akan dikenakan pada negara mana, dengan peringatan bahwa semua mitra dagang berada di garis tembak.

Ia juga mengatakan pada tanggal 3 April akan diberlakukan bea masuk sebesar 25 persen pada semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat.

Baca Juga :  Filipina, AS, Australia, Jepang,NZ melakukan aktivitas maritim bersama di LCS

Ishiba bungkam pada hari Selasa tentang penerapan tarif pembalasan pada impor AS tetapi mengatakan ia akan membahas “rincian tentang tindakan responsif” dengan koalisi yang berkuasa.

Untuk saat ini, selain membuka 1.000 tempat konsultasi, ia mengatakan “kami akan melakukan apa pun yang kami bisa” untuk membantu usaha kecil dan menengah mendapatkan dana setelah tarif AS diaktifkan.

“Jepang adalah investor terbesar bagi Amerika Serikat. Dengan mengingat hal ini, kami akan terus menyerukan pengecualian bagi Jepang,” katanya dalam konferensi pers.

“Jika dianggap perlu bagi saya untuk berkunjung ke (Amerika Serikat) sendiri, maka saya tidak akan ragu untuk melakukannya.”

Pada hari Jumat, perdana menteri mengatakan pandangan Trump tentang tarif “sulit dipahami” setelah bea masuk 25 persen untuk mobil dan suku cadang diumumkan.

Baca Juga :  PBB Kunjungi Jepang Periksa Pelepasan Air Limbah Fukushima

“Yang dikatakan Presiden Trump adalah bahwa ada teman dan musuh dan teman bisa jadi lebih sulit. Ini sangat sulit dipahami,” kata Ishiba dalam sesi komite legislatif.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top