Sydney | EGINDO.co – Li Qiang dari Tiongkok akan tiba di Australia pada hari Sabtu (15 Juni), kunjungan pertama perdana menteri Tiongkok sejak 2017, sebagai tanda membaiknya hubungan, kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada hari Selasa.
Selama kunjungan empat hari tersebut, Li akan mengunjungi kota Adelaide, ibu kota Canberra, dan negara bagian pertambangan Australia, Australia Barat.
Kedua pemimpin akan bertemu dengan para pemimpin bisnis Australia dan Tiongkok dalam sebuah diskusi panel di Australia Barat, kata Albanese dalam jumpa pers di Canberra.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia, dengan ekspor sumber daya dan energi Australia mendominasi arus perdagangan.
Australia adalah pemasok bijih besi terbesar ke Tiongkok dan Tiongkok telah menjadi investor dalam proyek pertambangan Australia, meskipun beberapa investasi Tiongkok baru-baru ini dalam mineral penting telah diblokir oleh Australia dengan alasan kepentingan nasional.
Albanese mengatakan investasi asing memiliki peran untuk dimainkan di Australia dan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus.
“Keterlibatan Tiongkok, termasuk dengan sektor sumber daya, penting untuk pertumbuhan,” katanya.
Tiongkok memberlakukan pembatasan perdagangan pada sejumlah besar produk pertanian dan mineral Australia selama sengketa diplomatik pada tahun 2020, yang kini sebagian besar telah mereda.
Albanese mengatakan ia ingin agar hambatan perdagangan Tiongkok yang tersisa pada lobster dan makanan laut dihapuskan.
Dalam pertemuannya dengan Li minggu depan di Canberra, Albanese akan mengangkat kasus penulis Australia Yang Hengjun yang dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan atas tuduhan spionase pada bulan Februari, serta insiden bulan lalu di mana jet militer Tiongkok menjatuhkan suar di dekat helikopter pertahanan Australia, yang menurut Albanese “berbahaya dan seharusnya tidak pernah terjadi”.
“Menyambut perdana menteri Tiongkok di pantai kami merupakan kesempatan bagi Australia untuk memajukan kepentingan kami dengan menunjukkan nilai-nilai nasional kami, kualitas rakyat kami, dan kekuatan ekonomi kami,” katanya.
“Australia terus mengejar hubungan yang stabil dan langsung dengan Tiongkok, dengan dialog sebagai intinya.”
Sumber : CNA/SL