PM Anwar Usulkan AMF Untuk Kurangi Ketergantungan Dolar AS

PM Anwar Ibrahim
PM Anwar Ibrahim

Kuala Lumpur | EGINDO.co – “Tidak ada alasan bagi negara seperti Malaysia untuk terus bergantung pada dolar AS dalam menarik investasi ke negara ini,” kata Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Ia mengatakan bahwa negosiasi investasi antara Malaysia dan negara-negara lain harus menggunakan mata uang negara tersebut dan mata uang negara-negara yang terlibat.

Anwar menambahkan bahwa Bank Negara Malaysia (BNM) juga telah mengusulkan untuk memimpin pendekatan ini dalam aspek perdagangan saat ini selama kunjungannya ke China dengan menggunakan Ringgit dan Renminbi.

“Pada Forum Boao di Hainan, saya secara terbuka mengusulkan gagasan Dana Moneter Asia (AMF), karena kita hanya mengandalkan Dolar, atau IMF (Dana Moneter Internasional).”

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Menguat Ikut Kenaikan Wallstreet

“Ketika saya mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, dia langsung berkata, ‘Saya merujuk pada usulan Anwar tentang Dana Moneter Asia,’ dan dia menyambut baik untuk berdiskusi,” kata Anwar kepada Parlemen.

Anwar sebelumnya telah mengusulkan untuk meninjau kembali ide AMF untuk memperkuat penyangga terhadap krisis ekonomi.

AMF pertama kali diusulkan oleh Jepang pada tahun 1997 pada tahap awal krisis keuangan Asia ketika negara-negara, termasuk Indonesia dan Thailand, mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana talangan.

Namun, ide ini mendapat tentangan dari beberapa negara Asia dan Kelompok Tujuh (G7) karena adanya kekhawatiran bahwa AMF dapat merongrong Dana Moneter Internasional (IMF) dan menciptakan kesenjangan antara Asia dan Amerika Utara, yang akhirnya gagal terwujud.

Baca Juga :  Wartawan Hong Kong Dihukum Akibat Database Penyelidikan

Anwar mengatakan bahwa ia telah mengusulkannya selama masa jabatannya sebagai Wakil Menteri Keuangan pada tahun 1990-an, “tetapi pada saat itu, hal ini tidak mendapatkan banyak perhatian di Asia karena dolar AS dianggap sangat kuat.”

“Namun sekarang, dengan kekuatan ekonomi China, Jepang, dan lainnya, saya pikir hal ini perlu didiskusikan. ”

Sumber : theonlinecitizen/SL

Bagikan :
Scroll to Top