PM Anthony Dukung G7 Kurangi Risiko Perdagangan China

PM Australia, Anthony Albanese
PM Australia, Anthony Albanese

Sydney | EGINDO.co – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mendukung pernyataan bersama Kelompok Tujuh (G7) dari Jepang yang menekankan perlunya mengurangi ketergantungan pada perdagangan dengan China.

Negara-negara kaya G7, yang semakin melihat China sebagai ancaman keamanan ekonomi, pada hari Sabtu mengeluarkan sebuah komunike dari kota Hiroshima yang merujuk pada pengurangan risiko, bukan pemutusan hubungan ekonomi dengan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Berbicara kepada media di Hiroshima, Albanese, yang menghadiri pertemuan para pemimpin Quad di sela-sela KTT pada hari Sabtu, mengatakan menurut transkrip resmi: “Saya mendukung komunike G7 tentang hubungan internasional yang kita miliki di sana”.

Baca Juga :  Militer Filipina Kutuk AU China atas Tindakan Berbahaya di LCS

Albanese mengatakan bahwa Australia telah “untuk beberapa waktu” menyatakan keprihatinannya tentang aktivitas China, menunjuk pada “lecetnya” sebuah pesawat Australia.

Pada Mei 2022, sebuah pesawat tempur Tiongkok secara berbahaya mencegat pesawat militer Australia di wilayah Laut Cina Selatan, demikian menurut departemen pertahanan Australia.

“Kami telah menyatakan keprihatinan di masa lalu, kami akan terus melakukannya,” kata Albanese.

“Apa yang perlu kami lakukan adalah memastikan bahwa kami bekerja dengan cara yang dapat meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan ini.”

Cina, yang dengan tegas menentang pernyataan G7, telah mengajukan protes kepada penyelenggara KTT Jepang, demikian ungkap kementerian luar negeri Cina.

Para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, India dan Australia – sebuah kelompok yang dikenal sebagai Quad – mengatakan di Hiroshima bahwa mereka menginginkan sebuah wilayah “di mana tidak ada negara yang mendominasi dan tidak ada negara yang didominasi”, sebuah pernyataan yang tampaknya juga ditujukan kepada Cina.

Baca Juga :  Seharusnya China Tidak Memasok Peralatan Ke Rusia

Komentar Albanese muncul di tengah-tengah mencairnya hubungan Australia-Cina baru-baru ini, dengan Cina yang akan melanjutkan impor kayu Australia, dan pembicaraan yang sedang berlangsung tentang kunjungan perdana menteri ke Beijing.

Oposisi politik utama Australia, koalisi Liberal-Nasional, pada hari Minggu mendesak Albanese untuk menunggu konfirmasi tentang pencabutan sanksi perdagangan sebelum mengunjungi China.

“Kejelasan itu harus ada sebelum Perdana Menteri melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Beijing,” kata Menteri Luar Negeri Bayangan Simon Birmingham kepada televisi ABC.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top