Sydney | EGINDO.co – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bahwa AS memiliki surplus perdagangan dengan Australia dan merupakan kepentingan Washington untuk “berdagang secara adil” dengan sekutunya, sementara menteri pertahanan menyoroti rekor pengeluaran Australia untuk keamanan.
Trump telah mengusulkan tarif 10 persen untuk semua impor AS dan pungutan 60 persen untuk produk buatan Tiongkok. Di masa lalu, Trump telah mengkritik anggota Eropa dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) karena menghabiskan terlalu sedikit untuk pertahanan.
Memberikan perincian tentang panggilan telepon minggu lalu dengan Trump, Albanese mengatakan dalam sebuah wawancara radio pada hari Rabu bahwa ia telah mengangkat masalah perdagangan dengan Trump.
“AS memiliki surplus perdagangan dengan Australia, jadi merupakan kepentingan AS untuk berdagang secara adil dengan Australia,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation.
Di bawah kepemimpinan presiden pertama Trump, Australia memperoleh pengecualian dari tarif AS untuk ekspor aluminium dan bajanya.
AS merupakan sekutu keamanan utama Australia, dan AS menjual kapal selam bertenaga nuklir ke Australia di bawah kemitraan AUKUS. Pasukan marinir yang bergiliran ditempatkan di kota Darwin di utara, tempat pangkalan udara sedang ditingkatkan untuk menampung pesawat pembom AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan bertemu dengan mitranya dari Australia dan Jepang di Darwin akhir pekan ini, kata pejabat AS di Australia.
Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia telah memilih Pete Hegseth, seorang komentator dan veteran Fox News, sebagai menteri pertahanannya.
Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky News Australia, yang seperti Fox dimiliki oleh News Corporation, ia belum pernah bertemu Hegseth dan mengucapkan selamat kepadanya atas “peran yang sangat penting”.
“Saya sangat menantikan kesempatan untuk bertemu Pete Hegseth dan bekerja sama erat dengannya, seperti yang saya lakukan dengan Lloyd Austin, yang akan saya temui akhir minggu ini,” katanya.
“Begitu banyak cara hubungan kita, hubungan bilateral penuh antara Australia dan Amerika terjadi melalui prisma pertahanan,” tambahnya.
Australia telah berkomitmen untuk “meningkatkan pengeluaran pertahanan dalam tingkat yang bersejarah” dengan pengeluaran tambahan sebesar A$50 miliar (US$32,69 miliar) selama satu dekade, katanya.
Albanese, yang akan melakukan perjalanan ke KTT APEC dan G20 di Peru dan Brasil selama beberapa hari ke depan, mengatakan fokusnya adalah pada “perdagangan bebas dan adil”, di tengah persaingan strategis antara AS dan Tiongkok.
“Kami pikir kami dapat memainkan peran sebagai kekuatan menengah … kami tentu saja memiliki aliansi dengan AS, tetapi Tiongkok adalah mitra dagang utama kami,” katanya.
Tiongkok adalah pasar ekspor terbesar Australia, dengan perdagangan didominasi oleh bijih besi, gas, dan batu bara.
Sumber : CNA/SL