London | EGINDO.co – Nebius Group yang berkantor pusat di Amsterdam, yang muncul dari kesepakatan untuk membagi aset raksasa teknologi Rusia Yandex, berencana untuk menginvestasikan lebih dari $1 miliar dalam infrastruktur di Eropa untuk kecerdasan buatan (AI) pada pertengahan 2025, kata perusahaan itu pada hari Rabu.
Sebuah konsorsium Rusia pada bulan Juli menyelesaikan kesepakatan senilai $5,4 miliar untuk membeli aset Yandex yang berbasis di Rusia dalam sebuah langkah yang memisahkan aset asing dalam penjualan perusahaan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, meskipun dengan diskon besar.
Terbebas dari ikatannya dengan Rusia, Nebius berencana untuk bergabung dalam upaya membangun infrastruktur yang mendukung kecerdasan buatan, kata pendiri Arkady Volozh kepada Reuters pada bulan Juli.
Nebius Group mencakup mitra data Toloka AI, bisnis teknologi pendidikan TripleTen, dan unit kendaraan self-driving Avride. Nebius juga telah mewarisi pencatatan Yandex di Nasdaq, meskipun perdagangan masih ditangguhkan untuk saat ini.
Nebius mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas kapasitas GPU (unit pemrosesan grafis), termasuk pada klaster GPU baru di Paris yang akan menawarkan GPU Nvidia, pusat data baru, dan memperluas pusat datanya di Finlandia.
Investasi tersebut akan memungkinkan Nebius mencapai total kapasitas puluhan ribu GPU, katanya. Nebius telah menandatangani surat pernyataan untuk membangun dua pusat data baru di Eropa, tambahnya, dan telah mulai bekerja untuk memperluas pusat data Finlandia.
Sumber : CNA/SL