Manila | EGINDO.co – Philippine Airlines mengatakan telah bangkit dari kebangkrutan setelah pengadilan AS menyetujui rencananya untuk memangkas utang hingga US$2 miliar dan memperoleh modal tambahan.
Maskapai nasional Filipina telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat pada bulan September, mencari bantuan dari kreditur ketika mencoba untuk bertahan dari kehancuran yang ditimbulkan pada industri penerbangan oleh pandemi virus corona.
Rencana reorganisasi yang disetujui pengadilan mencakup pengurangan utang US$2 miliar dan likuiditas tambahan US$505 juta dari pemegang saham utamanya, kata PAL dalam sebuah pernyataan Jumat.
Perusahaan juga memiliki opsi untuk mendapatkan pendanaan tambahan hingga US$150 juta dari investor baru.
“PAL telah merampingkan operasi dengan armada yang ditata ulang dan sekarang dikapitalisasi lebih baik untuk pertumbuhan di masa depan,” tambah maskapai itu.
Perjalanan udara di Filipina runtuh lebih dari 75 persen pada tahun 2020 karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk menahan virus corona, menurut data pemerintah.
Dari 60 juta penumpang domestik dan internasional pada 2019, lalu lintas turun menjadi lebih dari 13 juta pada 2020.
PAL mengatakan pada bulan September telah membatalkan lebih dari 80.000 penerbangan, menghapus pendapatan US$2 miliar, dan melepaskan lebih dari 2.000 karyawan.
Ketika perbatasan dibuka kembali dan pembatasan perjalanan dilonggarkan, maskapai itu mengatakan akan melanjutkan penerbangan reguler, termasuk ke kota-kota di daratan Cina dan Australia.
Sumber : CNA/SL