Kuala Lumpur | EGINDO.co – Perusahaan energi negara Malaysia Petroliam Nasional Berhad (Petronas) akan mempertahankan kewenangan nasionalnya atas minyak dan gas bahkan ketika Petroleum Sarawak Berhad (Petros) mengambil alih kendali distribusi gas di negara bagian Sarawak, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Anwar mengatakan meskipun Petros memiliki kewenangan sebagai agregator gas, baik Petros maupun pemerintah Sarawak sepakat tidak akan mengganggu peran dan operasi Petronas berdasarkan Undang-Undang Pengembangan Perminyakan 1974, kantor berita negara Bernama melaporkan.
“PDA 1974 tetap menjadi kerangka kerja menyeluruh untuk tata kelola dalam industri minyak dan gas Malaysia. Semua perjanjian yang ada tetap utuh, karena mengganggunya akan mempersulit hubungan dengan perusahaan-perusahaan internasional besar. Ini telah diterima bersama,” kata Anwar.
Anwar mengatakan setiap proyek terkait gas di Sarawak yang kaya energi, khususnya yang membutuhkan pembiayaan besar, harus melibatkan Petronas, Bernama melaporkan.
Sarawak, di pulau Kalimantan, telah lama berupaya mendapatkan kendali yang lebih besar atas sumber daya alamnya. Februari lalu, Petros ditunjuk untuk mendapatkan, mendistribusikan, memasok, dan menjual semua gas alam yang diproduksi di negara bagian tersebut kepada pembeli hilir.
Kebuntuan dalam negosiasi tahun lalu telah memicu beberapa kekhawatiran industri atas dampak potensial terhadap Petronas, kontributor utama kas federal, dan terhadap aktivitas energi di Sarawak, yang memiliki lebih dari 60 persen cadangan gas Malaysia.
Bulan lalu, Anwar mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut telah mengatasi kebuntuan yang telah menunda pengalihan hak perdagangan gas.
Bernama melaporkan Anwar mengatakan bahwa dalam negosiasi tersebut disepakati bahwa Petronas akan melibatkan Petros untuk proyek-proyek di Sarawak, dan Petros juga akan menyertakan Petronas dalam proyek-proyeknya seperti eksplorasi dan usaha hidrogen.
Perdana Menteri Sarawak Abang Johari Openg mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Anwar telah mengakui Petros sebagai satu-satunya agregator gas di Sarawak, dan para pihak akan bekerja sama untuk memastikan pasokan gas yang tidak terputus.
Secara terpisah, seorang sumber di kantor Perdana Menteri mengatakan pasokan gas untuk operasi LNG di Sarawak akan terus ditangani oleh Petronas.
Petronas dan Petros tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Sumber : CNA/SL