Taipei | EGINDO.co – Lin Yu-Ting dari Taiwan, salah satu dari dua petinju yang menjadi pusat perselisihan gender di Olimpiade Paris tahun lalu, tidak akan bertanding di kejuaraan dunia mendatang di Liverpool, demikian dikonfirmasi oleh World Boxing pada hari Selasa.
Bulan lalu, badan pengelola World Boxing mengumumkan bahwa petinju wanita di kejuaraan dunia harus menjalani tes gender wajib, sebagai bagian dari kebijakan kelayakan yang baru. Kebijakan ini muncul lebih dari setahun setelah Lin dan petinju Aljazair Imane Khelif sama-sama memenangkan medali emas di Paris di tengah perselisihan kelayakan gender.
Pelatih Lin, Tseng Tzu-chiang, mengatakan pada 21 Agustus bahwa ia tidak berencana untuk melewatkan kejuaraan dunia.
“Ia belum mempertimbangkan untuk mundur dari kompetisi karena tes gender yang baru. Kami akan menyerahkan semua dokumen relevan yang diminta oleh penyelenggara, sebagai bagian dari prosedur normal,” kata Tseng saat itu.
Namun, seorang sumber di asosiasi tinju Taiwan mengatakan Lin tidak akan pergi ke kejuaraan dunia, menolak memberikan rincian tambahan.
World Boxing kemudian juga mengonfirmasi bahwa Lin tidak akan bertanding di ajang tersebut.
“Ia tidak diikutsertakan dalam kompetisi oleh Federasi Nasionalnya,” kata World Boxing kepada Reuters melalui email.
Kejuaraan dunia akan berlangsung dari 4 hingga 14 September dan merupakan yang pertama diselenggarakan oleh World Boxing sejak menggantikan Asosiasi Tinju Internasional awal tahun ini.
Pada hari Senin, Khelif mengajukan banding ke pengadilan tertinggi olahraga atas keputusan World Boxing yang melarangnya dari ajang-ajang mendatang kecuali ia menjalani tes jenis kelamin genetik.
Banding tersebut bertujuan untuk membatalkan putusan tersebut dan mengizinkan Khelif untuk bertanding di kejuaraan dunia tanpa menjalani tes tersebut, kata Pengadilan Arbitrase Olahraga, seraya menambahkan bahwa mereka telah menolak permintaannya untuk menangguhkan keputusan tersebut selama kasus tersebut disidangkan.
Sumber : CNA/SL