Jakarta | EGINDO.co – Petani Belitung mengeluh karena Kelapa Sawit tidak laku terjual. Faktanya, hasil buah sawit tidak laku alias tidak dibeli oleh perusahaan. Kondisi tidak lakunya buah sawit sekarang ini sangat dirasakan oleh petani sawit, terutama bagi petani yang memiliki luas lahan antara tiga hektare hingga lima hektare.
Hal itu dikatakan Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Belitung, Mahdar kepada wartawan kemarin di Belitung.
Menurutnya, ada sekitar 800 orang lebih petani yang bergantung hidup dari hasil panen buah sawit. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak dua pekan belakangan. Perusahaan tidak menerima buah petani, alasannya karena ada larangan ekspor CPO dari pemerintah pusat.
Mahdar mengakui mendampingi petani sawit dari sejumlah kecamatan di Belitung. Alasan perusahaan karena Crude Palm Oil (CPO)Â belum bisa dikirim dan harga beli buah sawit hingga sekarang belum jelas.
Harga jual Tandan Buah Segar (TBS)Â sawit Rp 3.617 per kilogram. Harga tersebut pada tiga minggu lalu. Ketika perusahaan memutuskan tidak membeli buah sawit dari petani dan petani sudah memanen buah sawit tersebut. Akhirnya buah Sawit terpaksa disimpan di kebun petani dan lambat laun akan membusuk.@
Bs/TimEGINDO.co