Pesawat Singapore Airlines SQ321 kembali ke Singapura dari Bangkok

Pesawat  mengoperasikan SQ321 kembali ke Singapura
Pesawat mengoperasikan SQ321 kembali ke Singapura

Singapura | EGINDO.co – Pesawat Singapore Airlines (SIA) yang mengoperasikan penerbangan SQ321 yang dilanda turbulensi kembali ke Singapura pada Minggu (26 Mei), lima hari setelah melakukan pendaratan darurat di Bangkok.

Pesawat itu mendarat di Singapura pada pukul 13.39 siang, kata SIA menanggapi pertanyaan CNA.

Menurut layanan pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat yang kini bernomor SQ9071 itu berangkat dari Bangkok pada pukul 10.49 waktu setempat.

“SIA memperoleh persetujuan yang diperlukan dari otoritas terkait di Singapura dan Thailand, penyelidik, dan produsen pesawat, dan pesawat tersebut telah disetujui oleh tim Teknik dan Operasi Penerbangan kami, sebelum keberangkatan,” kata maskapai tersebut kepada CNA pada hari Minggu.

Baca Juga :  Grup Sinarmas INKP Umumkan Jadwal Proses Obligasi Dan Sukuk

SQ321 sedang melakukan perjalanan dari London ke Singapura pada 21 Mei, membawa 211 penumpang dan 18 awak, ketika mengalami turbulensi ekstrem. Satu penumpang tewas dan belasan lainnya luka-luka, mengakibatkan pengalihan darurat Boeing 777-300ER.

SIA mengatakan dalam pembaruan pada Sabtu malam bahwa 53 penumpang dan satu awak pesawat masih berada di Bangkok.

“Ini termasuk 43 penumpang dan satu awak yang menerima perawatan medis di rumah sakit,” katanya.

SIA juga menyatakan telah melakukan kontak dengan penumpang dan awak pesawat SQ321, termasuk mereka yang masih berada di Bangkok.

“Jika diminta, kami telah memfasilitasi perjalanan ke Bangkok untuk keluarga dan orang-orang terkasih mereka.”

Maskapai ini menambahkan pihaknya bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait dalam penyelidikan insiden ini.

Baca Juga :  Investor Jepang Gugat Unit MUFG Atas Obligasi Credit Suisse

Menteri Perhubungan Chee Hong Tat mengatakan pada hari Jumat bahwa penyelidik telah memperoleh dan memeriksa data dari perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan penerbangan tersebut.

Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura, bagian dari Kementerian Transportasi, mengirim penyelidik ke Bangkok untuk mencari tahu apa yang terjadi. Penyelidik dari Amerika juga telah melakukan perjalanan ke Thailand.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top